Penambahan Angka Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Bukan dari Cluster Baru

oleh -68 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika melakukan konferensi pers di Balai Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Dalam upaya memutus pandemi Corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menerapkan tracing (pelacakan). Dengan adanya sistem tersebut, dinas terkait akan langsung melacak riwayat perjalanan pasien dari saat kondisnya negatif hingga terkonfirmasi positif corona.

“Semisal ada seorang yang dari pasar. Maka kita harus untuk tracing ke seluruh pasar itu,” kata Risma saat menggelar konfrensi pers di Balai Kota Surabaya, Senin (20/4/2020).

Risma menjelaskan, bertambahnya jumlah pasien positif itu bukan berasal dari cluster baru. Peningkatan status itu merupakan bertambahnya angka pasien ODP, PDP, dan OTG.

“Kaya kemarin itu ada orang dalam resiko (ODR) ada yang positif. Hasil itu sudah kita tracing semua,” jelasnya.

Menilik data Pemkot Surabaya hingga hari Sabtu (18/4/2020), sebanyak 4 orang ODP mengalami peningkatan status menjadi konfirmasi, sedangkan PDP meningkat sebanyak 206 pasien, dan untuk 60 OTG mengalami perubahan status menjadi terkonfirmasi.

“Hingga tadi malam perpindahannya itu. Artinya sejauh ini tidak ada yang keluar dari cluster yang telah kita tracing,” terangnya.

Menurut hasil monitoring per tanggal 18 April 2020, pasien terkonfirmasi positif sebanyak 270 orang dengan rincian 102 pasien menjalani rawat inap, 94 pasien rawat jalan, 45 pasien sembuh, dan 29 orang meninggal dunia.

PDP sendiri berjumlah 703 pasien, dengan rincian 259 pasien rawat jalan, 216 pasien rawat inap, sembuh 226 pasien dan 2 pasien meninggal dunia.

Sedangkan ODP sejumlah 1806 pasien, dengan rincian 953 pasien rawat jalan, 110 pasien rawat inap, 743 pasien sembuh, dan 0 pasien meninggal dunia dan untuk OTG sendiri, sebanyak 584 pasien, dengan rincian 224 pasien rawat jalan, 360 pasien sembuh, dan 0 pasien meninggal dunia.

Sementara untuk jumlah ODR sebanyak 4.270 pasien, dimana 3.987 pasien melakukan rawat jalan dan 283 pasien sembuh. Pemkot Surabaya sendiri telah mengantongi identitas para pasien di cluster tersebut, sehingga akan terus malakukan pengawasan kepada mereka.

Risma mengungkapkan, beberapa waktu lalu pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) dilakukan penutupan, sebenarnya terdapat pasien yang terkonfirmasi. Makanya, semua orang yang berada di dua pasar tersebut statusnya ditetapkan sebagai ODP.

“Kalau dia sudah ya aman. Tapi kalau dia ada tanda-tanda maka statusnya meningkat dari ODP menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau bahkan dia sembuh,” tuturnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.