Pendapatan Daerah Surabaya Capai 90 Persen, Realisasi APBD Jadi Sorotan Dewan

oleh -77 Dilihat
oleh
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti dalam sebuah rapat

SURABAYA, PETISI.CO –  Pendapatan daerah Kota Surabaya selama 2021 mencapai angka 90 persen. Hal ini menjadi sorotan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyoroti perihal rekapitulasi realisasi APBD 2021, Jumat (17/12/2021). Reni mengapresiasi kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) atas capaian serapan anggaran di sektor pendapatan.

Dirinya melihat bahwa TAPD yang diketuai Sekretaris Daerah  adalah garda terdepan di dalam mengelola keuangan daerah guna mencapai visi misi yang dicanangkan Wali Kota Surabaya.

“Rekapitulasi realisasi APBD hingga 6 Desember 2021 pada sektor pendapatan mencapai 86,24 persen dan pada segi belanja daerah serapan anggaran berada pada angka 70,94 persen,” ungkap Reni.

Sektor pendapatan APBD terdiri dari unsur Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.

“Rekapitulasi realisasi APBD hingga 6 Desember 2021 pada sektor pendapatan mencapai 86,24 persen, dan pada segi belanja daerah serapan anggaran berada pada angka 70,94 persen,” ujarnya.

Menurutnya, torehan PAD tersebut dinilai baik lantaran Kota Surabaya tengah menghadapi masa pandemi COVID-19 manakala orientasi daerah masih berkutat pada aspek pemulihan Kota Surabaya.

“Meski di angka 86,24 persen, ini merupakan capaian baik, angka ini terus bergerak dan  harapannya di penghujung akhir tahun bisa jadi 90 persen,” kata Reni.

Begitu pula di sektor belanja, legislator PKS ini berharap agar serapan anggaran bisa lebih ditingkatkan kembali lantaran masih tersisa waktu hingga tutup tahun 2021.

“Pada segi belanja daerah, kontribusi serapan paling besar berada di belanja transfer yang mencapai 100 persen, disusul belanja operasi 75,78 persen, lalu belanja tidak terduga 69,70 persen, dan belanja modal sebesar 44,31 persen,” paparnya.

Kendati demikian, menyusul penghujung akhir tahun 2021, lanjutnya, maka perlu segera realisasi sektor belanja utamanya untuk belanja-belanja yang berkaitan dengan kesejahteraan warga.

“Termasuk di antaranya bagi guru, siswa, pengurus kampung, Modin, guru ngaji/ sekolah minggu, PAUD, perbaikan rutilahu hingga pemulihan ekonomi dan program yang berujung kepada perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Reni. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.