Ribuan Warga Perumahan Protes
SURABAYA, PETISI.CO – Penggarapan box culvert di kawasan Surabaya barat ternyata memiliki dampak lain bagi masyarakat, yakni kemacetan lalu lintas yang terjadi dalam beberapa hari, terutama di pagi hari. Kemacetan lalu lintas itu terjadi di sekitar pintu gerbang komplek perumahan Pondok Benowo Indah (PBI), GBI, Dreaming Land, serta wilayah sekitarnya.
Dari laporan yang disampaikan, Penasehat LPMK Babat Jerawat, Drs. H. Dhany Nartawan, SH., MH., menyoroti adanya kemacetan yang terjadi pada hari Kamis (29/2/2024) dan Senin (4/3/2024).
“Kondisi ini semakin diperparah oleh jumlah penghuni yang melintasi pintu gerbang depan PBI, GBI, Dreaming Land, Western Village, dan Kampung Buran, yang mencapai ribuan orang. Hal ini menyebabkan jalur tersebut menjadi padat terutama pada jam-jam sibuk, terutama pagi dan sore hari. Keluhan dari para pengguna jalan pun mulai bermunculan, termasuk keterlambatan masuk kerja,” ungkap Dhany.
Selain itu, Dhany juga mengatakan bahwa keberadaan tenda warung kopi dan tambal ban di sekitar gapura depan PBI juga dinilai mengganggu estetika dan membatasi area manuver yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar.
Karena itu sebagai tindakan darurat, pihaknya memberikan beberapa usulan, yakni segera melaksanakan pengurugan jalan di pintu gerbang perumahan pada malam hari, memperluas area manuver dengan membongkar warung kopi dan tambal ban, serta mengerahkan petugas lalu lintas untuk siaga pada jam-jam sibuk.
“Selain itu, kami menyarankan juga untuk mengadakan rapat koordinasi antara pihak terkait, termasuk Lurah, Camat, LPMK, Polsek Pakal, Polsek Benowo, Satlantas Polrestabes, Dishub, dan Dinas PU Bina Marga,” ujarnya,
Sementara itu, Kepala DSDBAM Kota Surabaya Syamsul Hariadi memberikan tanggapan atas kemacetan yang terjadi di kawasan pintu keluar Perumahan Benowo Indah, terutama setiap pagi hari.
Dalam tanggapannya, Syamsul menjelaskan bahwa saat ini progres pengerjaan box culvert ini masih dalam tahap lelang, yang dimulai sejak minggu lalu.
“Masih dalam proses lelang,” ungkap Syamsul saat dikonfirmasi reporter Petisi.co, Senin (4/3/2024).
Sebelum proses lelang ini dimulai, Syamsul pernah memperkirakan bahwa proyek ini akan selesai pada bulan Agustus – September, dengan estimasi 5 hingga 6 bulan.
“Kisdamnya nanti juga dibersihkan semua, sehingga airnya bisa mengalir,” pungkas Syamsul. (dvd)
