Penipuan Berkedok Investasi Bodong di Semarang Telan Puluhan Korban

oleh -188 Dilihat
oleh
Bukti transaksi para korban yang sudah disetorkan kepada pelaku

SEMARANG, PETISI.CO – Penipuan berkedok arisan dan investasi bodong memakan puluhan korban di kota Semarang. Iming-iming keuntungan besar menjadi alasan utama para korban untuk mengikuti program tersebut.

Terbaru sebanyak empat warga dari Kabupaten Kendal dan Kota Semarang berinisial AL (27), MM (24), Y (26) dan E (36) diketahui menjadi korban kasus investasi bodong yang dilakukan oleh terduga pelaku bernama Mahardika S (26) dengan kerugian bervariasi dari Rp 8 juta hingga Rp 600 juta.

Menurut cerita para korban, saat ditemui di Semarang mengatakan, jumlah korban lainnya diduga mencapai lebih dari 50 orang dengan total kerugian diperkirakan lebih dari Rp 4 miliar.

Modus yang dijalankan terduga pelaku menurut pengakuan para korban salah satunya adalah menjanjikan keuntungan besar hingga mencapai 20 persen dalam kurun waktu 2 minggu dari jumlah investasi yang disetorkan.

Salah satu korban, AL (27), warga Semarang mengaku rugi sebesar RP 8 juta. Dirinya gak menyangka bisa tertipu oleh orang yang sudah dikenalnya sejak 5 tahun terakhir ini.

“Kalau saya pribadi lelang arisan. Kemarin pada bulan Mei 2022 dia menawarkan saya soal lelang arisan pada hari Jumat 13 Mei senilai lelang Rp 8 juta katanya tanggal 31 Mei narik Rp 10 juta,” ujar AL di Semarang usai dirinya bersama korban lain melakukan konsultasi dengan pihak Polrestabes Semarang, Kamis (27/10/2022).

Ia mengaku awalnya sempat ragu untuk mengikuti program tersebut. Bahkan ia pun sempat mencari informasi dari teman-temannya, salah satunya kepada mantan pacar terduga pelaku berinisial D.

Dari informasi yang didapat dari D, dirinya merasa yakin untuk ikut lelang arisan tersebut. Selain itu, ia juga yakin karena sudah mengenal terduga pelaku sejak tahun 2017 lalu.

“Saya sudah kenal sama pelaku dari 2017 dan gak pernah ada masalah, gak pernah ada konflik, gak pernah ada macem-macem terus tiba-tiba dia nawarin lelang arisan ini. Saya totalnya kena Rp 8 juta,” ungkapnya.

AL menerangkan, dalam menjalankan praktiknya, terduga pelaku juga membentuk beberapa group WhatsApp dengan jumlah anggota mencapai puluhan orang per group.

“Mungkin korbannya ada 50 lebih karena kita satu group itu kan dipisah-pisah. Kayak group lelang sendiri, group inves sendiri, group arisan sendiri. Setahu saya ada yang kena Rp 900 juta juga,” terangnya.

Terduga Pelaku yang diketahui merupakan warga Sukorejo Kabupaten Kendal itu juga mempunyai tempat usaha kecantikan di daerah Sampangan kota Semarang. Namun, sejak beberapa minggu terakhir ini, tempat usahanya sudah tutup.

Korban lainnya, MM (24) warga Boja Kabupaten Kendal yang sudah 6 tahun bekerja di kota Semarang mengaku merugi hingga Rp 11,9 juta. Ia mengaku mulai bergabung dengan group investasi milik Mahardika sejak awal 2022 lalu. Sama halnya dengan yang lain, Ia mengaku tertarik dengan investasi itu karena dijanjikan keuntungan yang besar.

Senada dengan AL dan MM, korban lainnya Y (26) yang merupakan tetangga desa dari terduga pelaku di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal itu bahkan tidak menyangka jika orang yang sudah dikenalnya itu tega melakukan penipuan terhadapnya.

“Kalau saya gak tau soal arisan, saya taunya investasi. Saya baru ikut 2 minggu jadi belum dapat kembali uangnya. Kerugian Rp 20,4 juta. Saya tetangga desa padahal di Sukorejo sana,” ujarnya.

Y menceritakan awal mula ia tertarik menginvestasikan uangnya kepada terduga pelaku karena tergiur dengan janji manis yang diucapkan terduga pelaku saat itu.

“Waktu itu saya pas sakit, terus temen saya juga ikut itu lancar aja gitu lho. Saya pas gak kerja karena sakit di rumah sakit sudah hampir 6 bulan. Makanya pas dia ngasih tau kayak gitu kan tetep tergoda ya mas, namanya wong bilang sendiri biar bisa untuk beli obat, untuk beli apa kan pasti tertarik. Saya ikut pada bulan Mei kemarin,” ucapnya.

Saat ini ia berharap kepada terduga pelaku agar punya etikad baik untuk mengembalikan uang yang sudah disetorkannya.

“Harapannya kalau ada etikad baiklah, dikabari terus dikembalikan pokoknya aja gausah sama bunga itu udah gak penting kan. Terus tunjukkan etikad baiknya, rasa bersalahnya kan yang ditipu itu gak cuma orang-orang yang punya kan. Yang ikut itu mungkin ada yang memang uangnya banyak terus ikut untuk memperbanyak kan ada yang kayak saya ini cuma untuk beli obat setiap harinya,” ungkap Y.

Atas kejadian tersebut, rencananya para korban dalam waktu dekat akan membuat laporan ke kantor Polisi jika terduga pelaku tidak mempunyai etikad baik untuk mengembalikan uang mereka. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.