Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Gelar Sinergitas Insan Pers Bersama Mahasiswa Peduli Jurnalistik

oleh -265 Dilihat
oleh
Perwakilan BKKBN Jawa Timur telah menjalin kemitraan dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, salah satunya dengan Universitas Dr. Soetomo Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, Maria Ernawati, membuka Sinergitas Insan Pers bersama Mahasiswa Peduli Jurnalistik dalam rangka percepatan penurunan stunting di Jatim, di Auditorium Universitas Dr Soetomo Surabaya, Kamis (16/11/2023).

Pada kesempatan ini, Maria Ernawati, menyampaikan, bahwa permasalahan stunting masih menjadi perhatian pemerintah, mengingat angka prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun penurunannya masih tergolong lambat, yaitu di bawah 2 persen per tahun.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Indonesia berada pada angka 24.4 persen. Dan saat ini, berdasarkan hasil SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 berada pada angka 21,6 persen.

“Prevalensi ini turun sebesar 2,8 persen dibandingkan prevalensi 2021 yang berada pada angka 24,4 persen,” terangnya.

Sedangkan di Jawa Timur berdasarkan hasil SSGI tahun 2022, prevalensi stunting berada pada angka 19,2 persen. Prevalensi ini turun sebesar 4,3 persen dibandingkan prevalensi 2021 yang berada pada angka 23,5 persen.

“Keberhasilan dalam menurunkan prevalensi stunting merupakan hasil dari kerjasama semua pihak. Merupakan tugas berat. Ini membutuhkan kerjasama dan pendekatan secara komperhensif dan berkesinambungan dengan berbagai pihak yang dikenal dengan PENTA-HELIX atau multipihak dari unsur Pemerintah, Akademisi, Badan atau Pelaku Usaha, Masyarakat atau Komunitas, dan Media bersatu padu atau gotong royong untuk Percepatan Penurunan Stunting sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, insan Jurnalistik merupakan salah satu mitra strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur khususnya dalam menyebarkan dan menginformasikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting kepada masyarakat di seluruh Jawa Timur.

Tidak sedikit, Insan Jurnalistik juga memberikan masukan dan informasi kepada Perwakilan BKKBN Jawa Timur melalui fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat melalui pemberitaan-pemberitaan yang mengangkat isu tentang program Bangga Kencana dan stunting yang sedang terjadi.

“Untuk itu, melalui Kelompok Kerja Insan Jurnalistik Keluarga Berencana Jawa Timur (PIJAR JATIM), kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota PIJAR JATIM yang memiliki anggota lebih dari 60 media massa yang terdiri dari media cetak, elektronik, sosial dan online,” ujarnya.

Salah satu mitra strategis BKKBN selain para insan jurnalistik yang bisa diajak ke arah sana adalah mahasiswa. Adik-Adik Mahasiswa dinilai bisa menjadi salah satu garda terdepan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting.

Untuk itu, Perwakilan BKKBN Jawa Timur telah menjalin kemitraan dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, salah satunya dengan Universitas Dr. Soetomo Surabaya, melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan implementasi Merdeka Belajar berupa kuliah umum, penelitian, pojok kependudukan, integrasi mata kuliah, MBKM/KKN tematik, PKL dan magang.

Di Jawa Timur telah dibentuk Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) yang diketuai oleh UNAIR dengan anggota sebanyak 20 Pergururan Tinggi Negeri/Swasta. Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) ini, merupakan konsorsium Perguruan Tinggi yang ada di seluruh Indonesia untuk mendukung tercapainya pembangunan berwawasan kependudukan.

Wujud pembangunan berwawasan kependudukan salah satunya dengan menyelanggarakan pendidikan kependudukan kepada masyarakat (mahasiswa/i) di lingkungan kampus serta mendukung program prioritas nasional (penurunan stunting).

Para Mahasiswa “Penting” (Peduli Stunting) ini diterjunkan di lapangan dalam bentuk kegiatan pengabdian Masyarakat, berupa Sosialisasi (Edukasi, Peningkatan Penyadaran, Advokasi) stunting kepada Masyarakat.

Harapannya para Mahasiswa mampu mengidentifikasi Data Keluarga Resiko Stunting (KRS), mampu memberikan pendampingan terkait perubahan perilaku kepada KRS serta mampu memberikan edukasi terkait pemenuhan gizi seimbang dan pembuatan menu sehat melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

“Waktu yang tersisa kurang beberapa bulan kedepan, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh seluruh komponen pentahelix secara massive dengan skema konvergensi dan focus pada intervensi di lapangan hingga ke sasaran keluarga berisko stunting dan balita stunting. Karena sesungguhnya medan laga kita ada di level keluarga,” katanya.

Oleh karena itu, pendampingan keluarga menjadi sangat penting, dibarengi dengan ketersediaan layanan intervensi spesifik (Pranikah, Hamil dan Pasca Persalinan/masa interval) dan sensitive (Sanitasi, Kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan dan air bersih).

“Selamat mengikuti kegiatan ini, semoga menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam menyukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Tak lupa kami ucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih atas dukungan dan fasilitas yang telah diberikan oleh Universitas Dr. Soetomo Surabaya,” pungkasnya. (guh)

No More Posts Available.

No more pages to load.