Perekonomian Global Tidak Pasti, IJK Jatim Tetap Tangguh dengan Likuiditas Stabil

oleh -70 Dilihat
oleh
Ilustrasi

SURABAYA, PETISI.CO – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Timur (OJK KOSB) menegaskan bahwa stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur tetap terjaga, berkat permodalan yang kuat, likuiditas yang stabil, dan profil risiko yang positif.

Giri Tribroto, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan di Kantor OJK Surabaya bahwa, IJK di Jawa Timur menunjukkan tren positif di beberapa sektor yang diawasi oleh OJK.

IJK yang diawasi mencakup sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML).

Perkembangan sektor perbankan pada Januari 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,33 persen (yoy) menjadi Rp563,84 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 11,64 persen (yoy).

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,94 persen (yoy) atau menjadi Rp761,09 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada giro sebesar 10,66 persen (yoy). Hal ini menghasilkan LDR/FDR di Jawa Timur pada Januari 2024 sebesar 73,62 persen.

“Industri perbankan cukup tangguh dalam mengantisipasi potensi risiko di masa depan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 36,26 persen,” ungkap Giri.

Giri Tribroto juga menyinggung perkembangan Pasar Modal, pada Januari 2024, nilai transaksi saham di Jawa Timur mencapai Rp25,11 triliun, meningkat 5,85 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp93,12 triliun, meningkat 5,72 persen (yoy).

Sementara itu, dalam hal penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF), yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga Januari 2024, di Jawa Timur telah ada 1 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK, 27 UMKM Penerbit, 8256 Investor dengan total penghimpunan dana mencapai Rp37,65 miliar.

Di sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), total pendapatan premi sektor asuransi di Jawa Timur selama Semester I 2023 mencapai Rp7,69 triliun, meningkat 0,68 persen untuk asuransi jiwa dan Rp2,18 triliun, meningkat 2,28 persen untuk asuransi umum secara tahunan.

“Total aset industri penjaminan di Jawa Timur pada posisi Desember 2023 mencapai Rp527 miliar, tumbuh 8,48 persen (yoy), sementara nilai penjaminan tercatat sebesar Rp8,11 triliun, tumbuh 9,55 persen secara tahunan dengan gearing ratio sebesar 35,95 kali,” jelas Giri Tribroto.

Pada sektor PVML, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan di Jawa Timur masih cukup tinggi, yaitu 8,00 persen pada posisi Oktober 2023 menjadi sebesar Rp42,75 triliun. Profil risiko Perusahaan Pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,78 persen.

“Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending di Jawa Timur pada posisi Desember 2023 tumbuh menjadi sebesar Rp7,41 triliun atau tumbuh 21,55 persen secara tahunan. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP-90) sebesar 2,79 persen,” tutup Giri Tribroto. (joe)

No More Posts Available.

No more pages to load.