Peringati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, DLH Tulungagung adakan Bhakti Sosial

oleh -91 Dilihat
oleh
Kegiatan di Hutan Kota Desa Ketanon, meliputi, sepeda santai, penyerahan sembako, penyerahan Adiwiyata, dan penanaman simbolis.

TULUNGAGUNG, PETISI.COMemperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung, mengadakan serangkaian kegiatan, Jum’at (24/6/2022).

Kegiatan yang digelar di Hutan Kota (Huko) Desa Ketanon, meliputi, sepeda santai, penyerahan sembako, penyerahan Adiwiyata, dan penanaman simbolis.

Hadir di acara, Kepala DLH Drs. Santoso, M.Si, Forkopimcam Kedungwaru, Kepala OPD sekitar, anggota Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten Tulungagung, Kepala Sekolah/Madrasah penerima penghargaan Adiwiyata Kabupaten, Ketua dan anggota Forum Komunitas Hijau kabupaten Tulungagung, Dunia Usaha.

Kadis LH, Santoso MSi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, yang telah hadir dalam acara Hari Lingkungan hidup sedunia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada dunia usaha serta beberapa pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ucap Santoso.

Ditambahkannya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) ditetapkan oleh Majelis Umum PBB dari peristiwa Konferensi Stockholm, Swedia pada tanggal 5-6 Juni tahun 1972 dengan tema “Only One Earth”.

Pada tahun 1974, Hari Lingkungan Hidup sedunia pertama kali diperingati dengan tema “Only One Earth”, dan fokus Living Sustainably in Harmony with Nature.

“Tahun ini, berlangsung pertemuan internasional Stockholm+50 di Swedia yang mengundang Kepala Negara dan Menteri Lingkungan Hidup sedunia. Mengembalikan semangat Stockholm dan refleksi relevansi pada kondisi sekarang, dan muatan pada berbagai perjanjian multilateral internasional,” ungkap Santoso.

Lanjutnya, tahun 2022, Indonesia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan mengambil tema yaitu “Satu Bumi Untuk Masa Depan”.

Selain itu, Kadis juga mengungkapkan, Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, merupakan peringatan 50 tahun Konferensi Stockholm. Konferensi Stockholm tahun 1972, telah meletakkan dasar pengaturan global mengenai perlindungan lingkungan dan dalam hubungan pembangunan dengan alam dan manusia.

“Dengan demikian, hingga sekarang dapat kita pelajari dan hayati, bagaimana perjalanan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia selama 50 tahun,” terang Santoso.

Menurut Santoso, dapat terlihat refleksinya dalam beberapa hal, catatan konvensi internasional, regulasi, kelembagaan nasional serta progres capaian kondisi pembangunan lingkungan pada setiap dekade di Indonesia.

“Atas segala capaian hingga saat ini, dan kita berada pada posisi, platform kerja, langkah operasi dan hasil kerja yang ada, saya menyampaikan ucapan terima kasih. apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh elemen seluruh masyarakat, kelompok komunitas, aktivis, dunia usaha, para tokoh perempuan, generasi muda, green leaders, akademisi, jurnalis dan juga jajaran birokrasi lapangan,” imbuh Santoso.

Kadis LH Santoso juga menjelaskan, tantangan kedepan tidak lebih mudah, obyektivitas dan kejernihan dalam melihat masalah dan membangun artikulasi penyelesaian masalah, merupakan pijakan kolaborasi yang sangat penting.

“Lingkungan Hidup tahun 2022 ini, menjadi momen penting untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk terus memperbaiki dalam perilaku adil terhadap lingkungan,” jelas Santoso.

Lingkungan yang sehat, membutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak secara konstruktif. Tidak lain, dalam satu arah sejalan dengan tujuan nasional dan cita-cita bangsa.

“Selamat Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Semoga Allah SWT meridhoi semua upaya dan langkah kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.