Pertemuan Bisnis di Sela-sela Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afsel

oleh -1939 Dilihat
oleh
Tudiono, Konjen RI Cape Town (kiri), saat pertemuan bisnis di kantor ITPC di Johannesburg

JOHANNESBURG, PETISI.CO – Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Afrika Selatan (Afsel) merupakan kunjungan pertama ke Afrika selama menjabat sebagai Presiden RI dan 15 tahun dari kunjungan terakhir yang dilakukan oleh Presiden RI SBY tahun 2008.

Dengan demikian, kunjungan ke Afrika ini memiliki makna istimewa. Apalagi, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang, karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) di tahun 1955. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Nonblok.

Indonesia dan Afrika Selatan memiliki kesamaan dalam sektor ekonomi pula, dengan ke dua negara merupakan emerging economies of the South, dan masuk dalam keanggotaan G20.

Para pelaku usaha melangsungkan pertemuan bisnis (Business to Business Meeting)

Untuk itulah, di sela-sela Kunjungan Presiden RI ke Afrika Selatan, pada 23-24 Agustus 2023, beberapa pelaku usaha telah melangsungkan pertemuan bisnis (Business to Business Meeting) antara Indonesia dan Afsel.

Pertemuan terlaksana atas kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pretoria, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Cape Town, serta Indonesia Trade and Promotion Centre di Johannesburg. Pertemuan berlangsung di kantor ITPC di Johannesburg.

Para pebisnis nampak yang hadir nampak sangat serius menggarap langkah-langkah kerjasama konkrit diantara mereka. Dalam kegiatan ini, dilakukan penandatanganan dua buah MoU, yaitu; 1. MoU antara PT Pindad Indonesia dan Rheinmetal Denel Munition RF Ltd, yang akan bekerja sama dalam industri pertahanan spesifik. Serta MoU antara PT FKS Multi Argo Tbk dan Export Trading Group (ETG), yang akan menjadi dasar ekspor 300.000 ton kedelai ke Indonesia setiap tahunnya.

Penandatangan kerjasama (MoU).

Penandatanganan disaksikan  Jodi Mahardi, Dirjen Kemaritiman dan Investasi, Yunus Hoosen, Head of Invest SA, serta Tudiono, Konjen RI Cape Town.

“Semua pihak yang hadir di ITPC menyatakan kepuasan atas pertemuan dan penyelenggaraan event yang baik,” ujar Tudiono, Konjen Ri di Cape Towne kepada petisi.co, Jumat (25/08/22023).

Dikatakan Tudiono, kegiatan Business to Business dilanjutkan dengan pertemuan PT Pertamina dengan Petro SA, dan Central Energy Fund yang menjadi tuan rumah pertemuan.

Potensi kerja sama dilakukan dengan skema dua timeline, yaitu secara short-term Indonesia memiliki rencana untuk menyediakan gas, sebagai salah satu sumber energi untuk mengatasi krisis energi di Afrika Selatan, yang sampai saat ini senantiasa harus menerapkan loadshedding (pemutusan listrik secara bergilir).

Para pebisnis nampak yang hadir nampak sangat serius

Secara long-term, Pertamina akan menyediakan bantuan infrastruktur yang lebih komprehensif dalam penyediaan gas, termasuk dalam lingkup transfer knowledge, dengan hasil penyediaan energi tidak hanya untuk Afrika Selatan, namun juga untuk sejumlah negara di wilayah Afrika bagian Selatan.

“Agar kerja sama dapat segera terlaksana, para pihak sepakat untuk membentuk task force untuk melakukan identifikasi ruang lingkup kerja sama yang dapat diprioritaskan,” tambahnya.

Pertemuan dihadiri pimpinan para perusahaan, antara lain Dirut Pertamina beserta jajaran, CEO Central Energy Fund, Kepala InvestSA, dan perwakilan PetroSA, serta Konjen RI Cape Town, Kepala ITPC Johannesburg, dan Tim Fungsi Ekonomi KBRI Pretoria.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.