SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kembali melakukan peresmian SMPN 62 yang terletak di Kecamatan Gunung Anyar. Sehari sebelumnya, Selasa (18/8/2020), hal serupa juga dilakukannya di SMPN 61 yang terletak di Kecamatan Benowo.
Risma mengatakan, ketika pembangunan SMP 62 ini dilakukan, karena ia menyadari anak-anak di wilayah tersebut tak jarang kesulitan untuk mendapat sekolah.
“Karena adanya sistem rayonisasi, anak-anak di Gunung Anyar sulit mendapat sekolah, akhirnya sekolah ini dibuka,” kata Risma di sela acara peresmian, Rabu (19/8/2020) sore.
Risma mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembangunan gedung sekolah tingkat pertama di beberapa wilayah dengan tujuan untuk meratakan kualitas dan fasilitas pendidikan di Kota Surabaya.
Oleh karena itu, ia menginginkan sudah tidak ada lagi sebutan sekolah favorit atau tidak favorit. Terpenting kata dia, anak-anak Surabaya bisa tumbuh menajadi pribadi yang tangguh dan mampu bersaing hingga ke dunia internasional.
“Jangan anggap juga sekolah pinggiran kalah bagus dengan sekolah di pusat,” tegasnya.
Para guru diminta untuk terus bersemangat dalam membimbing para muridnya, sehingga bangsa Indonesia bisa terus mememunculkan generasi yang berkarakter tangguh dan bisa berbicara banyak di kancah internasional.
“Saya minta para guru untuk menciptakan anak-anak Surabaya yang tangguh dan berkarakter, sehingga mampu bersaing dengan anak-anak dari bangsa lain,” ungkap Risma.
Risma berpesan kepada para guru di sekolah tersebut agar terus berusaha melakukan inovasi dalam bentuk cara mengajar, sehingga seluruh siswa dan siswi termotivasi untuk terus belajar.
“Anak-anak harus diajari banyak. Kalau sudah mencapai ini masih kurang, mencapai itu masih kurang. Dengan begitu anak-anak tidak sombong dan mau terus belajar,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 62 Surabaya, Sutarwiyah berharap dengan adanya peresmian yang sudah dilakukan oleh Wali Kota Risma mampu meningkatkan semangat dari para guru di sekolah yang ia pimpin.
“Alhamdullilah ya. Semoga bisa memberikan semangat yang luar biasa nggeh bagi tim (guru) kami, sehingga kami punya program ke depan ini sesuai dengan harapan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya,” ujarnya.
Sutarwiyah menerangkan SMPN 62 sendiri sudah berdiri sejak tahun 2018 dan untuk saat ini jumlah siswanya mencapai 503 orang.
“Sejak tahun 2018. Masih belum ada angkatan yang lulus dan tahun baru masuk kelas 9,” pungkasnya.
Peresmian SMPN 62 Surabaya sendiri juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya dan kepala sekolah serta perwakilan guru. (nan)
