SURABAYA, PETISI.CO – DPW PAN Jawa Timur (Jatim) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II di Surabaya, Sabtu (30/7/2022). Dalam rakerwil, juga dilakukan launching PANSar Murah di seluruh 38 Kabupaten/Kota di Jatim.
Ketua DPW PAN Jatim, Riski Sadig menjelaskan rakerwil II ini merupakan kegiatan internal DPW PAN Jatim. Perintah DPP sesuai yang dicanangkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa untuk berpartisipasi, maka PAN membuat program PAN memilih di seluruh Indonesia.
“DPW PAN Jatim sudah melakukannya dan diselesaikan di 38 kab/kota. Kita akan melakukan rekapitulasi dari nama-nama calon presiden dan wakil presiden yang muncul,” katanya kepada wartawan di Kantor DPW PAN Jatim, Kamis (27/7/2022).
Nama-nama yang muncul tersebut, menurutnya, berasal dari berbagai kalangan. Ada yang dari profesional, kader PAN yang menjabat kepala daerah, TNI/Polri, kiai dan tokoh pergerakan perempuan.
Namun, pihaknya belum bisa memutuskan. Karena itu, nanti akan dibahas di rakerwil. Sebagai rekomendasi PAN untuk dibawa ke rakernas.
“Jadi, tidak mungkin semua nama itu akan dibawa ke DPP dan rakernas. Seluruh masukan dari DPD-DPD akan dibahas dan direkapitulasi mana yang sudah mencapai, mungkin dari setengah nama yang muncul di DPD,” ujarnya.
Dari beberapa nama yang muncul, lanjutnya, terdapat nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia merupakan salah satu wanita hebat dan satu-satunya gubernur perempuan di Indonesia
Bahkan, sebelum rakernas tahun lalu, koalisi belum terbentuk dan PAN Memilih, gubernur Khofifah muncul namanya dan cukup santer dibicarakan dalam rakerda-rakerda.
“Tapi, sebelum rakerwil ini pun PAN Jatim sudah menyuarakan. Kita tunggu hasil rakerwil besok, apakah nama gubernur Khofifah menjadi salah satu nama yang direkomendasikan untuk diperbincangkan di rakernas dan jadi salah satu topik bahasan di KIB,” jelasnya.
Pihaknya tidak menampik di dalam KIB akan bermunculan nama ketua umum tiga parpol yang tergabung dalam KIB menjelang pilpres. KIB terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN.
“Yang namanya koalisi, tentu masing-masing parpol akan mengusulkan ketua umumnya sebagai capres. Nanti para ketua umumnya dan forum-forum nasionalnya akan duduk bersama untuk memunculkan namanya,” ungkapnya. (bm)
