Pimpinan DPRD Mengutuk Aksi Kejahatan Penculikan Anak di Kota Surabaya

oleh -108 Dilihat
oleh
Drs. A. Hermas Thony, M.Si., Wakil Ketua DPRD Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Polsek Mulyorejo, Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan terduga pelaku tindak kriminalitas penculikan anak yang terjadi di Jalan Kejawen Putih Tambak 2 C Nomer 10.

Beruntung nyawa terduga pelaku berhasil diamankan dari amukan massa dan diamankan petugas Polsek Mulyorejo, Kamis siang (02/02/2023).

Menurut Kompol Sugeng, Kapolsek Mulyorejo, aksi terduga pelaku itu digagalkan oleh warga yang mengetahui lebih awal kejadian tersebut.

Belum diketahui identitas pelaku, lantaran dari Cek Body tidak ditemukan identitas yang dibawa. Namun menurut keterangan lisan sementara bernama M Agus Hidayat (27) berasal dari Gununggansir.

“Aksi terduga pelaku digagalkan oleh warga yang mengetahui kejadian tersebut. Belum diketahui identitas pelaku, namun menurut keterangan lisan sementara ia mengaku bernama M Agus Hidayat berasal dari Gununggansir, Pasuruan yang tinggal di Bulak Banteng, Surabaya,” ucap Kapolsek Mulyorejo Kompol Sugeng ketika dikonfirmasi, Kamis (02/02/2023) sore.

Menurut keterangan warga sekitar, Mika (4) selaku korban sedang bermain di halaman rumah bersama temannya. Kemudian datang seorang pria tidak dikenal mendekati balita tersebut dan memberikan permen.

“Lalu sembari berbicara dengan balita, terduga pelaku merangkul hendak menggendongnya. Sehingga aksi mencurigakan itu diketahui oleh warga, serta Ketua RT yang saat itu tidak jauh dari lokasi,” ungkapnya.

Seketika itu juga warga meneriaki penculik, hingga warga sekitar langsung tanggap mencegat dan menangkap terduga pelaku. Setelah menerima laporan Ketua RT, staf Trantib segera meluncur ke lokasi kemudian mengamankan terduga pelaku ke balai RW 01 untuk menghindari amukan massa.

“Hingga kurang dari beberapa menit, jajaran Polsek Mulyorejo tiba di lokasi lalu mengamankan terduga pelaku serta korban, dan juga orang tua korban yang didampingi oleh Ketua RW dan RT,” jelas Kompol Sugeng.

Mendengar kabar peristiwa itu, Drs. A Hermas Thony, M.Si., selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya menghimbau kepada seluruh warga Kota Pahlawan untuk tetap tenang, tidak perlu panik dan harus tetap waspada.

“Kami benar-benar sangat appreciate terhadap langkah sigap para APH (Aparat Penegak Hukum, red), terkait kabar tertangkapnya penculikan anak pada hari ini di kota Surabaya,” ucap A.H. Thony (panggilan akrabnya).

Menurut AH Thony, hal tersebut memang langkah nyata para APH untuk menindaklanjuti rumor tidak sedap yang sempat beredar dan membuat keresahan ditengah masyarakat.

Selain apresiasi terhadap para APH, AH Thony pun meyakini, bahwa para APH tidak akan tinggal diam, dan akan selalu melakukan tracking demi menjaga keamanan serta menjaga stabilitas di Kota Pahlawan ini.

“Kalau kemarin sempat beredar video hoaks yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan asal sumbernya. Namun kini, para APH telah berhasil menggagalkan aksi mencurigakan yang diduga akan melakukan penculikan anak. Dan sekali lagi kami sangat appreciate,” ujar AH Thony.

Namun salah satu unsur dari Pimpinan DPRD Surabaya ini berharap, bahwa para APH juga harus menelusuri motif dari dugaan penculikan anak. Sehingga diharapkan keadilan sesuai hukum benar-benar dijunjung tinggi.

“Harapan kami. Sekalipun itu ada laporan penculikan anak, lalu dicari kemudian ditemukan. Itu pun juga harus dilihat secara mendalam kasusnya,” kata AH Thony.

AH Thony juga mengatakan, biasanya kasus penculikan anak itu juga terjadi karena pertengkaran suami dan istri yang tidak lagi tinggal satu atap. Dikarenakan atas dasar sama-sama saling memiliki kasih sayang yang luar biasa terhadap anak, maka terjadilah perebutan anak atau hak asuh terhadap anak dengan cara yang keliru.

“Sehingga kompromi dan musyawarah tidak dapat ditemukan titik temu. Bahkan putusan pengadilan pun tidak memuaskan para pihak, akhirnya salah satu dari mereka melakukan pengambilan anak tanpa pemberitahuan ke pihak yang bersangkutan, dan ini juga menjadi persoalan hukum,” jelas AH Thony.

Jika hal itu yang terjadi, maka harapan AH Thony selaku Wakil Ketua di DPRD Surabaya ini berharap kepada para APH, agar bisa melakukan langkah Restorative Justice yang selama ini telah digagas oleh Kapolri.

“Supaya itu ada peluang untuk kompromi lagi, dan syukur-syukur ditemukan juga jalan keluar yang lebih bagus melalui para APH,” terang Legislator dari fraksi Gerindra ini.

Akan tetapi jika penculikan anak itu memang murni tidak ada latar belakang hubungan keluarga dan motifnya adalah pemerasan, penggelapan, Trafficking, eksploitasi terhadap anak dan motif lain yang tidak dapat ditolerir, maka AH Thony meminta para APH menyikapi secara tegas dan terukur.

“Jika penculikan anak itu memang murni untuk mutilasi dalam rangka pengambilan organ tubuh pada anak, maka APH jangan ragu-ragu untuk menindak tegas dan terukur,” tegas seorang Dosen yang juga pernah mengajar di salah satu Universitas ternama di Kota Surabaya ini.

“Harus disikapi secara tegas, agar menjadi contoh buat calon terduga pelaku lain yang akan berniat melakukan kejahatan yang sama di Kota Pahlawan,” imbuhnya.

Harapan AH Thony, Kota Pahlawan ini jangan sampai digunakan sebagai ajang main-main percobaan eksploitasi anak untuk suatu kepentingan tertentu. Sehingga harapannya, agar APH untuk hal itu harus benar-benar tegas.

Selain mensupport APH, AH Thony juga mengajak seluruh elemen masyarakat. Semua pihak beserta juga seluruh perangkat-perangkat di Pemerintah Kota Surabaya. Hingga pada setiap lini tingkat RT/RW untuk turut membantu para APH, jika ada lagi penemuan terkait dugaan kasus penculikan anak.

“Jadi, jangan dibiarkan Kota Surabaya ini seakan-akan Kota Barbar yang seolah-olah bisa seenaknya sendiri. Mari kita sama-sama menjaga stabilitas keamanan di Kota Pahlawan ini,” pungkas Drs. A Hermas Thony, M.Si., selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya. (riz/nul)

No More Posts Available.

No more pages to load.