Wajah Sumringah, Dapat Bingkisan
SURABAYA, PETISI.CO – PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur kembali mengadakan khitanan massal kepada 1000 anak berusia 5-14 tahun khususnya yang berada di wilayah PT. PLN dan tergolong keluarga kurang mampu, Selasa (20/12/2016) di halaman kantor PLN Distribusi Jawa Timur, Jalan Embong Trengguli No. 19-20 Surabaya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka optimalisasi progam kesehatan yang rutin dilaksanakan menjelang liburan sekolah diselenggarakan LAZIS (Lembaga Amal Zakat Infaq Shodaqoh).
Riyanto selaku Kepala LAZIS mengatakan, program khitanan massal ini ditujukan untuk anak-anak Yayasan Panti Asuhan, anak pegawai mitra kerja, masyarakat umum dan dhu’afa yang kesulitan untuk berkhitan.
“Dalam rangka optimalisasi program kesehatan tahun 2016 dan kegiatan sosial perusahaan melalui khitanan massal. Pelaksanaan kegiatan ini juga sudah kami publikasikan melalui berbagai media diantaranya surat kabar, radio, media sosial hingga door to door,” jelas Riyanto. Beberapa raut wajah ketegangan para peserta khitan ini berangsur berubah riang ketika mereka mendapatkan satu paket berisi sarung, baju taqwa, kopiah dan alat tulis serta uang saku sebesar Rp 300 ribu yang telah disiapkan oleh panitia.
Sementara itu, beberapa orang tua peserta khitan yang turut hadir memberikan semangat terhadap anaknya agar tidak tegang dalam proses pengkhitanan. Wawan (34) warga asal pulau garam mengatakan, adanya khitanan massal ini sangat membantu, khususnya keluarga yang kurang mampu. “Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin, sehingga masyarakat menengah ke bawah khususnya di sekitar daerah ini terbantu,” kata Wawan
Khitan massal ini melibatkan 15 dokter dan 15 tenaga perawat ternama di kota Surabaya. Sedangkan obat dan bahan medis disediakan oleh pihak RSI (Rumah Sakit Islam) Jemursari Surabaya. Khitan itu sendiri menggunakan teknik electric causter atau biasa disebut dengan laser.
Yugo Riyatmo, selaku General Manager PLN (Persero) Distribusi Jatim, menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari kegiatan sosial yang dananya berasal dari karyawan dan karyawati PT PLN.
“Menjadi salah satu kontribusi dari dana yang dipotong dari gaji kami untuk kegiatan sosial,” imbuh Yugo. (rahman)
