Program Pamsimas Telah Mengobati Dahaga Warga Desa Grujugan Kidul

oleh -132 Dilihat
oleh
Pembangunan menara air dari program Pamsimas di Desa Grujugan Kidul.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Segala urusan bila kita memegang teguh kepercayaan, yakinlah perlahan akan membangun harga diri kita. Jaga kepercayaan, maka semua urusan akan menjadi lebih mudah.

Demikian pesan penting yang disampaikan oleh M.Namawi Siddiq Kepala Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, saat mengunjungi lokasi pembangunan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

“Untuk mendapatkan kepercayaan memang butuh waktu, bila Pemdes lakukan semua dengan transparan dan jujur, proses tidak akan mengkhianati hasil; selalu berbanding lurus dengan apa yang telah kita lakukan dengan sepenuh hati,” ujar Kades tersebut, Sabtu (5/12).

Desa Grujugan Kidul, merupakan salah satu lokasi sasaran program Pamsimas tahun 2020. Air bersih ini menjadi salah satu kebutuhan mendesak untuk segera dituntaskan.

“Alhamdulillah berhasil melakukan pengeboran dengan maksimal,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) Desa Grujugan Kidul, M. Holilullah, mengungkapkan, pembangunan sarana air minum telah mengobati dahaga warga yang sudah lama merindukan air bersih.

Saat kemarau datang warga sulit mendapatkan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari khususnya untuk memasak dan minum, warga setempat masih membeli air galon. Sebagian warga lainnya memanfaatkan sumber air dari sumur bor dangkal yang airnya payau.

“Dengan adanya pembangunan sarana air minum melalui Pamsimas tahun 2020 ini, dilakukan dengan pengeboran air tanah yang dilengkapi jaringan pipa distribusi.Jaringan pipa tersebut dihubungkan ke rumah warga melalui sambungan rumah hasil swadaya masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua KPSPAMS mengatakan, bantuan Pamsimas ini akan diprioritaskan untuk pelayanan sesuai dengan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

“Untuk pengembangan jaringan pipa air ini, KPSPAMS akan kolaborasi termasuk sharing anggaran dengan pihak Pemdes yang disesuaikan kapasitas/debit air yang dihasilkan,” katanya.

Program Pamsimas merupakan program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dalam semua proses pekerjaannya, memberikan ruang kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengelolaan dan pemeliharaan.

“Selama ini program Pamsimas mewajibkan adanya dana In-cash atau tunai yang merupakan sumbangan sukarela dari masyarakat untuk pembangunan sarana. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa memiliki terhadap fasilitas yang dibangun,” cetus M. Holilullah.

Para pemanfaat juga dipungut iuran sesuai pemakaian air untuk menunjang biaya operasional, pemeliharaan dan pengembangan sarana yang telah dibangun.

“Apabila masih ada sisa anggaran dapat mengajukan tambahan pekerjaan diluar perencanaan RKM dilengkapi backup berita acara,” tandasnya.

Data yang dihimpun dari berbagai sumber, menyebutkan, program Pamsimas di Desa Grujugan Kidul tersebut, sumber dananya dari APBN senilai Rp. 245.000.000, APBDes Rp. 35.000.000, iuran masyarakat Rp. 14.000.000 dan swadaya masyarakat Rp. 56.000.000.

Kemudian kegiatannya, menara air, sumur bor dalam, tempat cuci tangan empat unit, pompa sub marsibel, perpipaan, PHBS masyarakat dan sekolah, pelatihan-pelatihan serta biaya operasional. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.