Puasa, Sabar dan Syukur, Pilarnya Iman agar Takwa

oleh -138 Dilihat
oleh

Sesungguhnya puasa termasuk salah satu sebab terbesar diraihnya ketakwaan, karena di dalam ibadah puasa terdapat bentuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya

Mengapa dengan berpuasa seorang hamba bisa meraih ketakwaan?

Karena di dalam ibadah puasa itu terdapat pengendalian hawa nafsu dan penundukan syahwat.

Dan Sesungguhnya di dalam ibadah puasa itu terdapat kesucian jiwa dan kebersihannya serta mensterilkan dari kotoran yang buruk dan akhlak yang hina.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”

(QS, Al-Baqarah: 183)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “Sesungguhnya sabar dan syukur menjadi sebab seorang hamba untuk bisa memetik pelajaran dari ayat-ayat yang disampaikan.

Hal itu dikarenakan sabar dan syukur merupakan pondasi keimanan.

Separuh iman itu adalah sabar, separuhnya lagi adalah syukur. Kekuatan iman seorang hamba sangat bergantung pada sabar dan syukur yang tertanam di dalam dirinya.

Sementara, ayat-ayat Allah hanya akan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan meyakini ayat-ayat-Nya. Imannya itu pun tidak akan sempurna tanpa sabar dan syukur.

Pokok syukur itu adalah tauhid. Adapun pokok kesabaran adalah meninggalkan bujukan hawa nafsu.

Apabila seseorang mempersekutukan Allah dan lebih memperturutkan hawa nafsunya, itu artinya dia belum menjadi hamba yang penyabar dan pandai bersyukur.

Oleh sebab itulah ayat-ayat yang ada menjadi tidak bermanfaat baginya dan tidak akan menumbuhkan keimanan pada dirinya sama sekali.” (fim)

PETISI Shaum ditulis dari referensi Al Quran dan Al Hadits

No More Posts Available.

No more pages to load.