BONDOWOSO, PETISI CO – Raibnya ribuan bilik suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Bondowoso, Jawa Timur, ditafsirkan dengan kerugian negara sekitar Rp 200 juta. Dengan adanya kasus ini, membuat miris banyak pihak. Hal ini dicetuskan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bara JP Bondowoso, Edy Junaedi, Minggu (16/12/2018).
Menurutnya, pihaknya telah menerima informasi, mengenai raibnya Bilik Suara di KPU Bondowoso, pada tanggal 1 Desember 2018.
“Kami sudah mengantongi nama-nama otak pelaku kasus ini. Bahkan salah satu Komisioner KPU Bondowoso, mengharapkan kasus ini untuk diusut tuntas,” ujarnya.
Tak hanya itu, yang dikatakan Edy Jubaedi, bahwa raibnya Bilik Suara di KPU Bondowoso harus ada pengusutan secara tuntas. Kami meyakini di dalam raibnya Bilik Suara tersebut, ada faktor faktor yang menjadi penyebabnya.
“Kasus ini, akan juga menyebabkan terganggunya terhadap Pelaksanaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019. Sebab, berdasarkan surat KPU tentang penghapusan Kotak dan Bilik Suara ternyata Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 yang sebagian TPS menggunakan bilik suara yang lama,” katanya.
Ditanya perihal nama oknum sebagai otak pelaku kasus ini, dia menyebutkan, berdasarkan investigasi yang kami lakukan bahwasanya sudah ada oknum KPU Bondowoso yang mengakui terlibat dalam kasus raibnya Bilik Suara tersebut.
Tetapi, pihaknya peroleh juga informasi bahwasanya oknum itu melakukan hal tersebut karena pembayaran uang pengesetan Bilik Suara pada waktu Pilkada 2018 tidak dibayarkan kepada yang bersangkutan.
“Jadi kami harapkan semua pihak dari jajaran Komisioner, Sekretaris KPU dan Kabag Umum KPUD Bondowoso harus bertanggung jawab terhadap raibnya Bilik Suara,” ringkasnya.
Untuk diketahui, penyimpangan Bilik Suara yang raib, di gudang wilayah Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel. 5000 Bilik Suara yang disebut-sebut raib, kini akan digelar semacam press release di Polres Bondowoso, 17 Desember 2018.(latif)
