BLITAR, PETISI.CO – Ratusan aktivis Anti Korupsi berkumpul dan melakukan aksi di depan Mapolres Blitar, Senin (10/12/2018). Aksi tersebut bertepatan bersamaan dengan jadawal pemeriksaan Mohammad Trijanto Ketua Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK).
Triyanto dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kedatangan Mohamad Trijanto, sekitar pukul 10.30 ini, diiringi ratusan massa pendukungnya yang menamakan diri Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI). Mereka berorasi di depan Markas Polres Blitar sambil membawa berbagai tulisan atau poster, bahkan massa juga membawa keranda yang menggambarkan matinya keadilan.
Koordinator aksi, Imam Nawawi Kepada Awak Media mengatakan, bahwa masyarakat anti korupsi baik petani, nelayan, mahasiswa dan lainnya yang tergabung dalam Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), mendukung segala perjuangan dan upaya para aktivis antikorupsi.
“Kami mendesak KPK, Kejaksaan dan Kepolisian untuk segera memberantas praktek-praktek korupsi yang terjadi dan mengusut semua kasus-kasus korupsi yang telah terjadi. Kami berharap agar KPK, Kejaksaan dan Kepolisian bisa saling bersinergi,” kata Imam Nawawi, Senin (10/12/2018).
Imam Nawawi menambahkan, selain itu pihaknya juga mendesak agar Polres Blitar segera mengusut semua kasus yang sudah, sedang dan akan ditangani. Dinataranya, kasus korupsi KONI Kabupaten Blitar yang melibatkan 12 anggota Dewan, dugaan korupsi Workshop Honorer K2 yang sudah ada 5 tersangka, namun masih belum P21. Kemudian dugaan korupsi Jasmas, dugaan korupsi Dana Bansostahun 2013, 2014, dan 2015. Dan yang terbaru kasus surat palsu KPK dan Bom palsu (teror bom) yang disinyalir bentuk serangan balik dari para koruptor untuk melemahkan tekat aktivis antikorupsi.
“Pada momentum hari anti korupsi ini kami mendesak agar pemberi informasi kabar bohong pengirim sampul surat KPK dan juga staf PU Kabupaten Blitar segera diproses hukum. Serta segera menuntaskan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Blitar. Jangan malah mengkriminalisasi aktivis anti korupsi,” tandas Imam Nawawi.
Sementara Mohamad Trijanto mengaku siap menghadapi panggilan penyidik Satreskrim Polres Blitar. Trijanto mengaku tidak ada persiapan apapun menghadapi panggilan penyidik Satreskrim Polres Blitar.
“Saya siap menghadapi panggilan penyidik, saya tidak menyiapkan apapun. Karena saya yakin kebenaran itu tak bisa direkayasa,” ujar Mohamad Trijanto. (min)
