Ratusan Anggota PKK Kabupaten Sidoarjo Dilatih Membuat Bunga Artificial dari Limbah Daun

oleh -67 Dilihat
oleh
Ning Sasha membuka pelatihan

SIDOARJO, PETISI.CORatusan ibu-ibu PKK di Kabupaten Sidoarjo mendapat kesempatan mengikuti pelatihan mengolah limbah daun menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi. Salah satunya diolah menjadi bunga artificial yang cantik dan indah.

Pelatihan pemanfaatan limbah daun kering, ranting dan buah tersebut digelar oleh TP-PKK tingkat kabupaten di Balai Desa Lemujut, Krembung dan Balai Desa Simpang, Prambon dibuka Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny. Sa’adah Ahmad Muhdlor S.Hum, Kamis (15/9).

Mereka yang menjadi peserta pelatihan merupakan ibu-ibu anggota PKK tingkat desa dari wilayah Kecamatan Krembung dan Prambon. Total ada 200 peserta yang antusias mengikuti pelatihan hingga selesai.

Ny. Sa’adah Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu mengatakan digelarnya pelatihan tersebut untuk membekali anggotanya keterampilan. Dari ketrampilan tersebut diharapkan dapat menjadi tambahan penghasilan keluarga.

Ia yakin dengan kreatifitas anggotanya, pembuatan bunga artificial dari bahan dedaunan tersebut akan bernilai ekonomis atau dapat dijual.

“Pelatihan ini bagaimana kita memanfaatkan daun-daun kering disekitar rumah untuk menjadi barang yang bernilai jual,” ucapnya.

Ning Sasha berharap ketrampilan seperti ini dapat dikembangkan anggotanya. Pembuatan bunga hias dari bahan limbah dapat dikreasi lebih baik lagi. Bila hasilnya bagus, ia akan fasilitasi untuk dapat ikut pameran.

“Monggo kalau jenengan mau menseriusi ini untuk bikin kelompok kerja membuat karya-karya, nanti saat ada pameran di bawah Dekranasda akan kita ikutkan,” sampainya.

Dikatakannya sudah banyak para pelaku UMKM yang diikutkannya pameran. Bahkan dari pameran tersebut mereka mendapatkan pesanan produk kerajinan yang dibuatnya. Itu dilakukannya agar para pelaku UMKM yakin akan kelangsungan produk kerajinan yang dibuatnya.

“Dulu dari PKK Sukodono ada yang membuat kerajinan manik-manik saya ikutkan, selalu saya ikutkan pameran, malah sekarang berkelanjutan, dapat order terus,” ujarnya.

Oleh karenanya Ning Sasha meminta para UMKM tidak perlu khawatir akan produk kerajinan yang dibuatnya. Banyak pameran yang bisa diikuti. Baik skala kabupaten maupun provinsi yang sering diselenggarakan.

“Kami juga tidak mau selepas pelatihan sampean bingung sudah bikin karya banyak dengan kelompok terus bingung mau dijual kemana, tenang, nanti kita fasilitasi pameran, baik itu dipendopo atau di ikut pameran di Surabaya, tidak perlu khawatir karena ini sebenarnya program pelatihan yang berkelanjutan,”sampainya.

Pelatihan tersebut mengundang Evie Christiastuti pemilik usaha Kyoza Handycraft. Warga Perumahan Pondok Candra Waru mengajarkan ibu-ibu PKK desa mensulap dedaunan menyerupai bunga diatas telenan sebagai hiasan rumah yang cantik.

Kerajinan tersebut bernama topiary pot dan hiasan dinding. Tidak hanya daun yang dimanfaatkan dalam seni topiary. Namun juga kulit jagung maupun kulit buah juga dapat digunakan. (jar)