TUBAN, PETISI.CO – Menjawab keresahan masyarakat terkait maraknya balap liar, Polres Tuban mengamankan 165 sepeda motor dengan knalpot brong hasil razia balap liar sebulan terakhir.
Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengungkapkan, balap liar sangat membahayakan pemilik motor sendiri dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. balap liar tersebut terjadi pada saat malam hari libur.
“Jalan raya yang seharusnya dimanfaatkan oleh khalayak, ketika ada trek-trekan maka orang akan menjadi takut, minggir dan terhambat perjalanannya,” kata Kapolres Tuban saat konferensi pers di halaman belakang Mapolres. Senin (18/12/2023)
Dari hasil sitaan tersebut, knalpot brong kemudian dimusnahkan menggunakan gerinda. untuk memberikan efek jera, kepolisian memberikan sanksi berupa penyitaan sepeda motor selama sebulan dan pemilik sepeda motor harus membayar denda sebesar Rp 500 ribu.
“Kami memberikan sanksi penyitaan barang bukti sepeda motor selama sebulan dan denda maksimal Rp 500 ribu agar tidak mengulangi lagi,” kata Kapolres.
Dari segi emisi, knalpot brong memang tidak memenuhi aturan batas emisi. Kapolres menjelaskan, tingkat kebisingan sepeda motor di bawah 175 cc maka tingkat kebisingannya 80 desibel, kalau di atas 175 CC, tingkat kebisingannya tidak boleh lebih dari 83 desibel.
“Ada alat ukurnya, sehingga kami dapat pastikan kendaraan ini tidak sesuai standar,” jelas AKBP Suryono.
Alasan tidak diamankannya para penjual knalpot tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ada di wilayah hukum Polres Tuban, Suryono menjelaskan didalam undang-undang perdagangan konsumen yang dapat dilakukan penindakan hukum terkait barang-barang tidak sesuai standar adalah produsennya bukan konsumen.
“Sehingga kami hanya bisa mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan knalpot brong yang dapat mengganggu ketertiban khalayak umum,” tututnya. (awb)
