Rencana Pemerintah Impor Beras, Senator Nawardi Sebut Kegagalan Produksi Dalam Negeri

oleh -130 Dilihat
oleh
Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi

SURABAYA, PETISI.CO – Senator DPD RI asal Jawa Timur (Jatim) Ahmad Nawardi menyoroti rencana Pemerintah melakukan impor beras sebanyak 5 juta ton. Jumlah beras yang rencananya akan segera diimpor itu, dinilai menunjukkan kegagalan produksi dalam negeri.

“Impor beras tidak apa-apa asal tidak sebanyak itu. Tapi, kalau sampai impor sampai 5 juta ton terlalu banyak. Itu menunjukkan produksi beras dalam negeri kita gagal,” katanya di Surabaya, Senin (29/1/2024).

Menurutnya, alasan pemerintah melakukan impor beras adalah penduduk yang semakin bertambah. Padahal sebenarnya proyeksi kebutuhan beras ini bisa dihitung kembali. “Apalagi saat ini banyak masyarakat yang diet dengan tidak mengkonsumsi nasi,” tegasnya.

Pihaknya berharap kedepan pemerintah bisa mengurangi impor beras bukan mengendalikan impor. Karena kalau mengendalikan bisa menambahkan atau mengurangi. “Produksi beras yang berkurang ini juga disebabkan oleh kelangkaan pupuk subsidi,” ungkapnya.

Saat menjadi Ketua HKTI, Nawardi mengaku kerap mendapatkan laporan kelangkaan pupuk subsidi. Setiap kali musim tanam, pupuk subsidi ini hilang. Kemana larinya, ini yang harus diungkap, karena berdasarkan catatan Kementerian Pertanian pupuk subsidi ini sudah terdistribusikan kepada petani.

Namun realitanya, hanya segelintir petani yang dapat pupuk subsidi. “Jangankan yang subsidi, yang non subsidi pun juga jarang ditemukan sehingga harganya melambung. Inilah yang menjadi produksi padi kita turun,” paparnya.

Diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia berpotensi untuk mengimpor beras hingga 5 juta ton pada 2024 akibat tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.

Meningkatnya permintaan akan pangan pasca pandemi Covid-19 menyebabkan harga pangan semakin mahal yang dapat mendorong terjadinya darurat pangan global dan dapat berpotensi mengancam stabilitas sosial ekonomi dan politik Indonesia.

Pada 2023, kata Mentan, Indonesia telah memutuskan untuk mengimpor 3,5 juta ton beras, dan berpeluang mencapai 5 juta tahun 2024. Pemerintah Indonesia pada awalnya hanya mengimpor 2 juta ton yang proses importasinya sudah dimulai sejak awal 2023.

Namun, demi menjaga stabilisasi harga dan pasokan beras jelang akhir 2023 dan pesta demokrasi pemilu yang akan terjadi pada Februari 2024, pemerintah kembali memutuskan untuk mengimpor beras 1,5 juta ton lagi sehingga total impor beras pada 2023 mencapai 3,5 juta ton.

Selain ada restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan, El Nino yang berdampak terhadap penurunan produksi beras dari yang tahun lalu 31 juta ton dan menjadi 30 juta ton pada tahun ini menjadi alasan pemerintah untuk kembali menambah kuota impor. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.