Ricuh, Pabrik Pengeringan Palawija di Tuban Didemo Warga

oleh -76 Dilihat
oleh
Aksi dorong pendemo dengan petugas

TUBAN, PETISI.CO – Puluhan warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, yang tergabung dalam Barisan Warga Koro Bersatu (Barwatu) menggelar aksi demonstrasi di pabrik pengeringan palawija, Kamis (15/06).

Warga memulai aksinya sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga, pembangunan pabrik menyerobot tanah milik Yayasan Madrasah Salafiyah Dusun Koro. Mereka berorasi dengan membentangkan spanduk di depan pintu masuk pabrik.

Dalam aksi yang dijaga pihak kepolisian dan Koramil tersebut, masa sempat bersitegang hingga terjadi aksi saling dorong dengan aparat keamanan. Massa aksi juga melakukan blokade Jalan Raya Merakurak-Montong. Akibatnya, arus lalu lintas sempat tersendat.

“Aksi ini dilakukan karena adanya penyerobotan tanah yang dilakukan pengusaha. Tanah yang diserobot itu milik Madrasah Salafiyah Koro,” kata koordinator aksi Ihsanul Amal kepada awak media.

Dia mengatakan, ada sekitar satu meter sepanjang batas tanah milik Madrasah Salafiyah Koro yang diserobot pabrik pengeringan palawija tersebut.

Warga meminta, pekerjaan pembangunan pabrik tersebut dihentikan sebelum permasalahan tanah diselesaikan dengan warga. Selain itu, menurut Ihsanul Amal, pemilih usaha tidak pernah melakukan sosialisasi terkait izin usaha dan izin lingkungan pembangunan pabrik tersebut.

“Untuk saat ini pekerjaan pembangunan pabrik itu kita hentikan sementara sampai tuntutan warga dipenuhi,” tegasnya.

Sementara, perwakilan pihak pabrik Maghfur mengatakan, tuntutan warga terkait penyerobotan lahan masih sebatas klaim dan tidak data yang kuat. Menurutnya, sebagai kontraktor pihaknya dalam melakukan pekerjaan sudah sesuai dengan aturan.

“Soal penyerobotan tanah itu kan masih klaim, belum ada data kuat. Kalau menurut kami selaku kontraktor pekerjaan sudah sesuai. Kita juga bisa adu data, terkait izin PBG,” dalih Maghfur.

Maghfur mengakui bahwa pembangunan pabrik di bawah naungan CV Mitra Pangan Cemerlang dengan luasan lahan satu hektar itu belum ada sosialisasi kepada masyarakat. Ia pun meminta maaf kepada warga Dusun Koro.

“Iya kami memang belum ada sosialisasi terkait semuanya. Kami minta maaf,” pungkasnya. (awb)

No More Posts Available.

No more pages to load.