SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) melaksanakan survei lapangan untuk sayembara desain kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) pada Selasa (9/7/2024). Acara ini diikuti oleh 200 tim, dengan setiap tim terdiri dari sekitar empat anggota.
Iman Krestian, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung DPRKPCKTR Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.
“Jumlah peserta yang ikut di luar ekspektasi, dengan 200 tim yang mendaftar. Kemungkinan ada sekitar 800 orang yang terlibat dalam sayembara ini, dan jumlah peserta masih bisa bertambah sampai batas pengumpulan karya,” ujar Iman setelah memberikan paparan kepada peserta.
Para peserta diberi kebebasan untuk menuangkan ide dan kreativitas dalam pembuatan desain masterplan eks kawasan THR dan TRS.
“Kami membebaskan kreativitas para peserta. Harapannya, ada masukan terkait kemudahan realisasi dan aktivitas baru yang dapat menarik investor,” jelas Iman.
Dalam sayembara ini, peserta diminta untuk membuat desain keseluruhan kawasan yang dibagi menjadi empat blok:
- Blok Hi-Tech Mall: Saat ini hanya setengah dari bangunan yang digunakan oleh pedagang di lantai satu. Peserta diharapkan dapat mendesain kegiatan baru di Hi-Tech Mall.
- Blok eks kawasan TRS: Rencananya akan dijadikan tempat exhibition outdoor.
- Blok kolam renang: Terletak di belakang eks kawasan TRS.
- Blok eks kawasan THR: Akan dijadikan multifunction hall untuk sport dan entertainment, di mana Wali Kota Surabaya menginginkan tempat ini sebagai lokasi konser bertaraf internasional.
Iman berharap desain yang dihasilkan peserta tetap menghadirkan nuansa THR dan TRS tempo dulu namun disesuaikan dengan kebutuhan masa kini.
“Kami berharap masih ada sentuhan THR dan TRS masa lalu, tetapi tetap kekinian dan sesuai dengan kebutuhan generasi sekarang,” tambahnya.
Retno Hastijanti, salah satu juri sayembara desain, menyatakan bahwa penjurian akan dilakukan dalam dua tahap: kelengkapan administrasi dan ide desain.
“Penjurian juga mengacu pada kebutuhan Kota Surabaya saat ini dan kemudahan realisasi bangunan. Desain harus sesuai dengan lingkungan yang sudah terbentuk di sana,” jelas Retno.
Retno menambahkan bahwa penilaian juga akan mempertimbangkan keterkaitan desain dengan Kota Lama Surabaya, yang berbeda dengan Semarang atau Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan.
“Di Surabaya, Kota Lama adalah pusat perdagangan, tempat pameran, atau industri yang dipadukan dengan hiburan rakyat,” tambahnya.
Salah satu peserta, Adinda Putri, merasa sangat antusias mengikuti sayembara ini.
“Kami sudah memiliki konsep untuk mengintegrasikan Hi-Tech Mall dengan bangunan lainnya. Semoga desain kami bisa memberikan kontribusi bagi masa depan eks TRS dan THR,” ujar mahasiswa ITS itu.
Sayembara desain eks kawasan TRS dan THR dibuka sejak 18 Juni 2024 dan pengumpulan karya dilakukan pada 8 Agustus 2024. Pemenang akan diumumkan pada awal September dalam acara awarding yang diadakan oleh Pemkot Surabaya. (dvd)