Selama Pandemi, TPAK Perempuan Meningkat

oleh -113 Dilihat
oleh
Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM., Ketua Stikosa - AWS

SURABAYA, PETISI.CO – Selama masa Pandemi Covid – 19, data Kementerian Ketenagakerjaan RI mencatat, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang relatif tinggi. Di tahun 2021 di posisi bulan Agustus, terhadap tenaga kerja laki – laki sebanyak 82,27%, sedangkan tenaga kerja perempuan sebanyak 53,34%.

Di posisi bulan yang sama pada tahun 2019, tenaga kerja laki – laki sebanyak 83,25% dan tenaga kerja perempuan sebanyak 51,81%.

Arzetti Bilbina, M.A.P.., Anghota FKB DPR-RI

Kondisi demikian, terkonfirmasi dari besarnya kelompok Bukan Angkatan Kerja (BAK) Perempuan yang menjadi ibu rumah tangga sebelum masa pandemi. Dari total 47,7 juta perempuan usia kerja yang bukan termasuk angkatan kerja, 76,99% adalah mengurus rumah tangga.

Big Data dari Kementerian Ketenagakerjaan tersebut, disampaikan Inspektur Jendral Kemenaker RI, Estiarty Haryani, S. Pt., MT., yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., di kesempatan zoom webinar “Perempuan Andal di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Stikosa – AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya), dalam memperingati hari Kartini, Senin (18/4/2022).

Hadir sebagai narasumber lainnya Perempuan Andal di antaranya, Arzetti Bilbina, SE., M.A.P., Anggota DPR – RI, dan Meity Piris, S. Sos., Alumni Stikosa – AWS yang juga Funder of Speak Ups School for Public Relations, Presenter TV, dan pernah sebagai Penyiar nomer wahid di Hard Rock FM.

Sebagai narasumber pertama, Inspektur Jendral Kemenaker RI, Estiarty Haryani lebih jauh menjelaskan, tentang profil ketenagakerjaan dari kesetaraan gender dengan tujuan program pemerintah untuk mencapai kesejahteraan bangsa.

“Dari total 270,2 juta jumlah penduduk di Indonesia, 42,49% jumlah perempuannya. Jika kita melihat dari sisi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, di sini saya menggunakan 5 tahun time series, secara tren partisipasinya semakin meningkat PTAK nya, meskipun secara komparasi laki – laki lebih dominan,” ungkap Inspektur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Estiaty Haryani.

Imbuh Estiarty, untuk memperkuat ketenagakerjaan di kalangan perempuan di era digital, terkait peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan tersebut dibarengi dengan perkembangan teknologi komunikasi di era media digital ini, ibu – ibu rumah tangga yang semula bukan sebagai kelompok Bukan Tenaga Kerja, memanfaatkan Media sosial untuk memperoleh penghasilan dari rumah melalui aplikasi – aplikasi digital.

Estiarty Haryani, S.Pt., MT., Inspektur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI

Di pembukaan webinar, Ketua Stikosa – AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM. selain menyampaikan rasa terima kasih kepada narasumber baik dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, Arzetti, Bilbina dan Meithy Piris. Webinar ini untuk menyemarakkan momentum peringatan Hari Kartini terhadap para perempuan yang ada di Indonesia.

“Platform kolaborasi di era digital, sangat diperlukan, yang mana dituntut kemampuan memunculkan ide – ide inovatif dan dikolaborasikan dengan yang lainnya, serta di era media digital ini,” ujar Mei, sapaan akrab Dr. Meithiana Indrasari.

Menyambung pada pembicara webinar dari tokoh perempuan tentang perempuan andal di era digital, Arzetti Bilbina menyampaikan berbicara terkait kemajuan teknologi merupakan peran besar untuk kita semua dalam mengubah kehidupan kita baik secara sosial, ekonomi, budaya maupun politik.

“Perempuan biasanya dilihat dari sisi ekonomi, karena perempuan banyak dibilang sebagai menteri ekonomi dalam rumah tangga. Emak – emak biasanya senang shopping ya? Sekarang cukup dengan memencet tombol produk yang ada di gawai kita,” seloroh Arzetti, sapaan akrab narasumber anggota DPR – RI. Ini.

Lanjut pemaparan Arzetti, saat ini meski kita berjauhan, dalam ranah sosial saat ini dipermudah. Kita bisa berkomunikasi seperti hari ini, masyaAllah perempuan – perempuan hebat dikumpulkan dalam webinar yang sangat menarik ini, hanya dengan memencet handphone (gawai).

“Jadi artinya, di era inilah setiap orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk sama – sama menjadi produsen sekaligus bisa menjadi konsumen. Ruangnya sama dan semuanya bebas,” seloroh Arzetti Bilbina.

Lebih jauh Arzetti memaparkan, kalau kita berbicara aktivitas apapun di ruang digital, ruang dan waktu tidak lagi menjadi penghalang. Karena saat ini saya sekarang ada di Palangkaraya, keluarga saya ada yang di Surabaya dan ada di daerah – daerah lain semua menjadi satu kesatuan ikut menyemarakkan acara kita ini. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi seperti ini, kita melakukannya dengan baik dan juga praktis.

“Artinya, kita melihat realitas itu (dengan kemajuan teknologi-red) memberikan kesempatan yang sangat luas bagi setiap individu untuk mengembangkan potensinya masing – masing. Memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuannya melalui derasnya arus informasi saat ini. Demikian juga kita sebagai perempuan, kesempatan menjadi ahli di bidang masing – masing tentunya terbuka lebar, informasi yang membludak tidak terbatas. Kita sebagai perempuan hebat, mari kita mengambil kesempatan apapun yang terbuka luas ini,” tandas Arzetti.

Sedangkan Meity Piris, S. Sos., sebagai pembicara pamungkas di webinar yang diselenggarakan oleh Stikosa – AWS di momentum peringatan hari Kartini ini, lebih banyak menceritakan pengalaman dan kemampuannya sosok perempuan hebat dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi melalui media digital, untuk meraup penghasilan.

“Saya sebagai penyiar Radio kalau dulu saat saya kuliah di Stikosa – AWS, untuk memberikan wawasan informasi kepada pendengar, saya wajib membeli buku mulai dari proses mencari buku di toko – toko buku dan hingga saya baca – baca. Tapi sekarang dengan kemajuan teknologi digital, seorang penyiar radio cukup dengan menggunakan gawainya, browsing atau searching untuk mencari informasi yang diingini, yang menarik sebagai bahan obrolan atau untuk diinformasikan kepada para pemirsanya dalan meningkatkan kualitas keilmuannya,” ungkap Meity Piris.

Meity Piris, S.Sos., alumni Stikosa – AWS yang juga Presenter TV dan Funder SPEAK UP’s School for Public Speaking

Webinar memperingati Hari Kartini dengan tema “Perempuan Andal di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Stikosa – AWS ini, menjadi perhatian menarik tersendiri, khususnya bagi kaum perempuan milenial untuk mengikutinya.

Sebanyak lebih dari 130 peserta mengikuti dan menyimak secara langsung online seksama yang disampaikan oleh para pemateri tokoh perempuan – perempuan andal nan hebat di era digital. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.