Seorang Pejuang Medis di Kota Surabaya Dinyatakan Gugur

oleh -75 Dilihat
oleh
Gedung Pemkot Surabaya.(ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Awan duka menyelimuti Kota Surabaya, salah seorang pejuang kemanusian yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 telah gugur dari tugasnya, semasa hidupnya ia bertugas sebagai dokter di RSUD dr. Soewandhi Surabaya.

Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, almarhum memang memiliki penyakit asma. Selain itu juga telah melakukan tes swab yang hasilnya confrim positif Covid-19.

“Almarhum memang mempunyai penyakit bawaan asma, kemudian awal swabnya itu positif Covid-19, setelah itu dirawat dan sembuh. Kemudian, dari swabnya tiga kali itu negatif,” kata Feni sapaan akrabnya, Senin (27/4/2020).

Feni mengungkapkan, almarhum sempat dirawat di ICU selama beberapa hari terakhir dan kondisinya membaik. Tetapi kemudian, terjadi pembengkakan pada jantungnya.

“Pagi pas di ICU kondisinya membaik. Saya dikabari tadi jam 17.46 sudah meninggal. Padahal sudah negatif, tiga kali swab negatif,” ungkapnya.

Ia menerangkan, almarhum sempat melakukan penanganan terhadap salah seorang pasien Covid-19 asal luar Surabaya. Kemudian pertama kali mengambil hasil tes swabnya tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif, setelah itu melakukan tes swab kembali dan hasilnya negatif.

“Tapi ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imum,” terangnya.

Feni berharap agar kedepannya tidak ada lagi tenaga medis, baik itu dokter atau pun perawat yang gugur karena terpapar Covid-19.

“Dokter dan perawat merupakan garda terdepan. Saya harap sudah tidak ada lagi pejuang media yang terpapar hingga meninggal,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.