Siswa SMKN 1 Boyolangu Tulungagung Tuntut Transparansi Penggunanaan Anggaran Sekolah

oleh -149 Dilihat
oleh
Ribuan siswa SMKN 1 Boyolangu Tulungagung kompak menuntut transparansi penggunaan anggaran sekolah yang berlangsung di halaman sekolah setempat, Senin (5/9/2022) pagi.

TULUNGAGUNG, PETISI.COUsai upacara rutin sekolah, ribuan siswa SMKN 1 Boyolangu Tulungagung kompak menuntut transparansi penggunaan anggaran sekolah yang berlangsung di halaman sekolah setempat, Senin (5/9/2022) pagi.

Anggaran sekolah disinyalir dari sebagian sumbangan iuran para siswa. Selain itu, Mereka mewakili dari para orang tua/wali murid masing-masing pun merasa keberatan adanya penarikan sumbangan iuran sekolah untuk kebutuhan pembangunan gedung layaknya toko modern di sekolah.

Murid kelas XII, inisial AP bersama RA, bersuara jika pihak sekolah selama ini belum adanya tranparansi penggunaan anggaran peruntukannya apa.

Menurutnya juga, mewakili dari orang tua siswa masing masing disuarakannya merasa keberatan atas penarikan sumbangan untuk sekolah.

“Mereka mewakili orang tua mereka masing-masing yang merasa keberatan atas sumbangan yang terus menerus setiap tahun yang jumlahnya tidak sedikit,” ujarnya.

Diungkapkanya, nilai nominal sumbangan bervariasi yaitu kelas X sebesar Rp. 2 juta lebih, kelas XI sekitar Rp. 1 juta lebih dan kelas XII sekitar Rp. 1.600.000,-.

“Nah itu katanya buat membangun fasilitas sekolah, membangun parkiran 2 lantai, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” terangnya.

“Dulu waktu kami kelas X pernah ditarik Rp. Satu juta setengah (red- 1.500.000,-) katanya untuk membangun parkiran tapi sampai sekarang sampai kami kelas tiga (XII) parkirannya tidak ada,” imbuhnya menimpali.

Menurutnya lagi, pihak sekolah telah menjawab akan mengkaji ulang terkait dana sumbangan siswa.

“Terkait rapat kemarin semua yang bayar bayar itu dibatalkan, tapi yang sudah terlanjur membayar tidak bisa dikembalikan. Karena, katanya sudah terlanjur untuk pembangunan, tapi tidak tahu pembangunannya apa. Karena tidak ada transparansi sama sekali, uang arahnya kemana kemana rincian buat apa anggaran dananya itu tidak ada,” jelasnya lagi.

Disinggung kondisi lahan parkir motor, murid tersebut menjelaskan jika lahan parkir sekolah tersebut tidak memadahi dan berdesak-desakan sehingga siswa ada yang parkir diluaran sekolah.

Mengenai akan dibangunnya seperti toko modern lantai 2 disekolah, siswa SMKN 1 Boyolangu itu menyuarakan keberatannya.

“Katanya akan dibangun alfamart 2 lantai, anggarannya yang 70% dibantu dari pemerintah dan 30% itu dari kita. Sebetulnya pertanyaannya kegunaannya alfamart fingsinya buat kita untuk apa, kan lebih baik untuk pembangunan fasilitas sekolah yang benar benar berguna buat kita,” tandasnya.

Sementara itu, pihak sekolah ketika ditemui awak media, selaku Kepala SMKN 1 Boyolangu Tulungagung, Arik Eko Lestari mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengharuskan sumbangan sekolah bagi yang merasa keberatan dan tidak mampu. “Yang nyumbang itu yang mampu,” ucapnya.

Sedangkan Ketua Komite Sekolah, Winarto, menyampaikan rugi jika tidak mengambil bantuan tersebut. Mendapat bantuan program membangun Alfamart itu 100% dananya. Tetapi Pemerintah hanya menyediakan 70%, sehingga 30% harus dari komite.

Perlu diketahui, lanjutnya, ketika tahun-tahun kemarin sumbangan ditetapkan, ternyata tingkat pembayaran hanya sekitar 25-50%. Dan ditanya tentang kekurangan anggaran sebesar 30%, ketua komite menjawab lupa nominal besarannya.

“Anggaran sekitar 30% kita lupa, jika tidak melihat catatan takut salah. Jika sumbangan terkumpul semua, mulai kelas X-XII mencapai miliaran (rupiah),” tandasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.