SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik untuk pembangunan infrastruktur. Hal ini ia sampaikan, menanggapi sejumlah warga yang mengeluhkan rusaknya beberapa jalan di Surabaya.
Dalam hal ini, ia menyuarakan komitmennya terhadap praktik pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
Eri menyadari pentingnya memanfaatkan dana publik dengan bijaksana dan menghindari spekulasi atau tuduhan yang mungkin muncul terkait penggunaan dana tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemerintah kota Surabaya berupaya menjaga transparansi dalam alokasi dana pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan dan penanganan genangan air.
“Komunikasi yang jelas dan terbuka kepada masyarakat merupakan elemen kunci dalam mencapai transparansi dan akuntabilitas. Karena itu, penting dalam memberikan informasi yang tepat kepada warga Surabaya tentang proyek-proyek pembangunan dan langkah-langkah yang diambil dalam penanganan masalah infrastruktur,” ungkap Eri, Rabu (10/5/2023).
Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat dapat memahami penggunaan dana publik secara lebih baik. Selain itu, Eri juga membukakan pintu bagi warga yang mempertanyakan jika ada kekhawatiran atau ketidakjelasan.
Menurutnya, terkait pembangunan ini, pihak Pemerintah Kota tentu harus menggandeng masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Pasalnya, partisipasi masyarakat merupakan faktor penting dalam menciptakan pemerintahan yang akuntabel.
“Transparansi artinya melibatkan masyarakat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan proyek infrastruktur, sehingga masyarakat dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana dana publik digunakan dan hasilnya,” ujarnya..
Dalam upayanya memperkuat transparansi dan akuntabilitas, Eri juga menyebutkan bahwa pemerintah kota Surabaya berkomitmen untuk melakukan audit internal dan eksternal secara rutin, untuk memastikan penggunaan dana publik yang efisien dan sesuai dengan aturan.
Dengan menekankan transparansi dan akuntabilitas, Eri berharap dapat jajarannya dapat membangun kepercayaan pada masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur yang sukses tidak hanya melibatkan pembangunan fisik, tetapi juga kepercayaan publik dan partisipasi aktif dari warga Surabaya,” kata Eri.
Sebelumnya, salah satu warga Surabaya bernama Kusnan Hadi (51), menggelar aksi sendirian di tengah jalan raya untuk menyoroti kondisi jalan rusak. Tanpa menunggu korban, Kusnan berharap aksinya dapat mendorong pemerintah kota (pemkot) untuk segera melakukan perbaikan.
Aksi tersebut dilakukan pada Senin (8/5/2023) siang, dengan dirinya yang berdiri dan duduk di tengah Jalan Raya Menganti Wiyung Surabaya yang bergelombang sepanjang sekitar dua meter. Dalam aksinya, ia membawa papan bertuliskan “RUSAK” dan menata kaleng-kaleng bercat putih di jalan rusak tersebut. Kusnan melakukan aksi tersebut mulai pukul 10.30-11.00 WIB dengan tujuan menyampaikan pesan protes terhadap kondisi jalan yang rusak.
“Saya lakukan sendiri biar tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas. Dari tiga minggu kemarin, cuman ada tanda cat semprot warna putih, tapi tidak ada eksekusinya,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengonfirmasi bahwa penambalan jalan yang dilakukan oleh timnya seringkali kembali rusak. Oleh karena itu, penanganan yang lebih komprehensif akan dilakukan melalui proyek lelang yang direncanakan dalam dua hingga tiga minggu mendatang.
“Kerusakan jalan tersebut bukan hanya sekadar lubang, tapi juga mengenai dasar jalan. Oleh karena itu, perbaikan yang direncanakan akan melibatkan proses penggantian dan pemadatan dasar jalan sebelum dilakukan pengaspalan ulang dengan aspal. Dengan demikian, diharapkan perbaikan yang dilakukan akan lebih tahan lama,” pungkas Lilik. (dvd)
