SURABAYA, PETISI.CO – Situasi di Stasiun Surabaya Gubeng pasca kecelakaan KA Turangga dan KA lokal di Bandung terpantau masih kondusif. Penumpang KA Logawa menuju Purwokerto tetap berangkat sesuai jadwal, dengan ratusan penumpang memadati stasiun pada pukul 10.40 WIB.
Luqman Arif selaku Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya menyatakan, hingga saat ini tidak ada keluarga penumpang kecelakaan KA Turangga yang mencari informasi di stasiun.
“Seluruh penumpang dari tiga KA tujuan Bandung pada keberangkatan pagi tidak ada yang membatalkan perjalanan. Ketiganya adalah KA Pasundan, KA Argo Wilis, dan KA tambahan Nataru,” ungkap Luqman.
Luqman menegaskan, stasiun Surabaya Gubeng masih kondusif dan tidak ada pembatalan perjalanan.
Keberangkatan Tidak Batal, Hanya Terlambat
Tiga Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang beroperasi dari Bandung menuju Stasiun Surabaya Gubeng dipastikan akan mengalami keterlambatan kedatangan dari jadwal semula.
Luqman menjelaskan, stasiun Gubeng Surabaya masih kondusif, dan keterlambatan ini disebabkan oleh perubahan pola operasi untuk menyesuaikan proses evakuasi dan normalisasi jalur di lokasi kejadian, yaitu KM 181+700 petak jalan Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka wilayah Daop 2 Bandung.
Tiga KA tersebut melibatkan KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng yang seharusnya tiba pukul 17.35 WIB, KA Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng pukul 23.54 WIB, dan KA Pasundan Tambahan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng pukul 22.55 WIB.
“KA jarak jauh yang mengalami keterlambatan tersebut diarahkan melewati jalur alternatif Kroya menuju Purwokerto Cirebon Cikampek dan Bandung,” kata Luqman.
Keterlambatan akibat kecelakaan KA Turangga tersebut diperkirakan mencapai satu hingga dua jam dari jadwal semula. Sebagai kompensasi, KAI memberikan service recovery berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat kepada penumpang KA yang terdampak.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut dan memastikan bahwa upaya evakuasi dan normalisasi jalur terus dilakukan untuk memastikan kelancaran perjalanan,” pungkas Lukman. (dvd)
