Syahnaz Haque Pahamkan Stop Bad Words and Bullying Kepada Ratusan Guru di Magetan

oleh -100 Dilihat
oleh
Syahnaz Haque didampingi Ketua PGRI Magetan, Sundarto saat wawancara dengan awak media

MAGETAN, PETISI.CO – Dalam seminar akbar bertajuk “Stop Bad Words and Bullying” rangkaian peringatan HUT ke 77 PGRI Kabupaten Magetan dan Hari Guru Nasional Th 2022, hadir nara sumber Shanaz Haque, aktris dan praktisi parenting mebeberkan pemahaman mengatasi dan bagaimana menelaah karakter perilaku anak didik kepada para guru yang diselenggarakan di GOR Ki Mageti, Rabu (30/11/2022).

Ketua PGRI Magetan, Sundarto mengutarakan, dalam seminar akbar ini diikuti sekitar 3.250 peserta para guru se-Kabupaten Magetan. Selanjutnya pada peringatan PGRI ke 77 dan hari guru nasional tahun 2022 ini juga akan digelar upacara bendera HUT Ke-77 PGRI, serta jalan sehat.

“Dengan seminar ini semoga seluruh guru bisa menyerap aspirasi dan inspirasi dari para narasumber,” terangnya.

Sementara Bupati Magetan, Suprawoto yang turut hadir sebagai narasumber menitipkan pesan untuk mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya, agar kelak menjadi anak yang mempunyai perilaku jujur yang sesuai dengan passionya.

“Sebab anak-anak akan meniru dan belajar dari kehidupan gurunya yang harus digugu dan ditiru. Jika anak dibesarkan dengan celaan dia akan belajar memakai seperti dalam salah satu bait puisi yang berjudul Dorothy Low Nolte,” papar Bupati Magetan.

Di hadapan ratusan para guru PGRI  Kabupaten Magetan, Syahnaz Haque menyampaikan, bahwa guru adalah orang tua. Jadi seorang pendidik pasti akan melakukan servise of excellence. Bukan hanya menyelesaikan kurikulum semata, akan tetapi juga harus ngeberesin hal-hal seperti ini juga.

Karena sebenarnya bullying ini bisa dicegah seperti ciri perilaku yang agresif dan kelihatan polanya yang berulang dan jumlahnya pasti tidak seimbang, jadi si pelaku jumlah anaknya lebih banyak dari si korban.

Sebagaimana tindakan tersebut akan menimbulkan kepuasan dan terlihat pada nilai dari anak di kelasnya turun dan tidak mau sekolah.

“Di situlah saat yang tepat untuk bertindak, yakni dengan cara menyatukan hati dan guru agar berani bertindak, jangan sampai terjadi ada anak yang meninggal karena korban bullying ini. Sedang untuk merdeka belajar adalah bagaimana mereka mudah untuk beradaptasi dengan kurikulum,” jelas Syahnaz.

Syahnaz juga menambahkan, ada tips yang disampaikan yakni dengan enjoy, jadi apapun pelajarannya lakukan dengan cara yang paling mudah dahulu dan dilakukan dengan enjoy. “Sehingga anak akan cepat menangkap apa yang disampaikan, selanjutnya Excellencetolak ukur dari masing-masing anak yang berbeda sehingga akan menghasilkan sesuatu dari yang mereka kerjakan sesuai dari passion bakat minat anak tersebut,” tutupnya. (pgh)

No More Posts Available.

No more pages to load.