Terakreditasi Bintang I, BPSDM Jatim Catatkan Skor Tertinggi se Indonesia

oleh -159 Dilihat
oleh
Kepala LAN RI, Adi Suryanto menyerahkan piagam penghargaan kepada Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai.

SURABAYA, PETISI.CO – Prestasi demi prestasi sukses ditorehkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim sepanjang tahun 2021. Kali ini, BPSDM kembali mencatatkan prestasi gemilang sebagai lembaga penyelenggara pelatihan terakreditasi Bintang I.

Yang membanggakan, skor akreditasi BPSDM Jatim tercatat yang tertinggi di antara lembaga penyelenggara pelatihan milik kementerian, badan dan pemerintah daerah terakreditasi Bintang I se Indonesia.

BPSDM Jatim memperoleh akreditasi Bintang I dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI dengan skor 87,94 disusul PPSDMA Kementerian ESDM dengan skor 87,85.

Secara nasional, ada 12 penyelenggara pelatihan milik kementerian/lembaga yang terakreditasi Bintang I. Antara lain PPSDMA Kementerian ESDM (87,85), PPSDM BSSN (85,774), Badan Diklat PKN BPK (85,357), Pusdiklat APU PPT-PPATK (85,275).

Lalu, PPSDM Aparatur Kementerian Perhubungan (83,651), Pusdiklat SDM LHK (83,538), Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama (83,392), Pusjemen Kemhan (82,781), Pusdikmin Polri (82,503), Pusdiklat BIN (81,994), Pusdiklat Setjen DPR (81,891), Pusdiklan Kearsipan ANRI (81,145).

Sementara penyelenggara pelatihan milik pemerintah daerah yang meraih akreditasi Bintang I terdapat enam lembaga. Antara lain BPSDM Jatim (87,94), BPSDM Provinsi Bali (85,196), BPSDM DKI Jakarta (84,708), BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah (82,138), BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Timur (81,682), dan BPSDN Provinisi Sulawes Selatan (81,178).

Kepala LAN RI, Adi Suryanto menyebut, penilaian akreditasi ini merupakan salah satu alat ukur kualitas dan mutu lembaga pelatihan baik yang telah terakreditasi maupun yang belum terakreditasi.

Untuk itu, pihaknya berpesan agar lembaga pelatihan yang telah mendapatkan akreditasi dapat terus mempertahankan prestasinya. Sedangkan lembaga pelatihan yang belum terakreditasi agar menjalankan lembaga pelatihan sesuai standar mutu pada Peraturan LAN No 13 Tahun 2020.

“Akreditasi dibutuhkan untuk mengukur kualitas lembaga yang berkualitas, efisien, efektif dan akuntabel dalam penyelenggaraan pelatihan ASN,” ujarnya pada acara Publikasi dan Berbagi Bintang Penguatan Tata Kelola Lembaga Pelatihan secara virtual, Senin (13/12/2021).

Terlebih dalam penyelenggaraan pelatihan di era pandemi cukup berat. “Lembaga pelatihan secara terus menerus tetap harus melaksanakan pelatihan untuk mencetak SDM yang unggul serta profesional,” tambahnya.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan perolehan akreditasi Bintang I dengan skor tertinggi menjadi penyemangat bagi seluruh ASN BPSDM Jatim.

Untuk memperkuat pengelolaan lembaga pelatihan dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak.

“Salah satunya peran media yang dapat memberikan informasi, saran serta kritik bagi pengembangan lembaga pelatihan,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin.

Selain itu, perencanaan program di berbagai penyelenggaraan pelatihan sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap lembaga pelatihan sebagai institusi yang mampu mengembangkan SDM unggul dan profesional.

Lembaga pelatihan juga memerlukan penjaminan mutu pada setiap pelaksanaan pelatihan. Ini dimulai dari persiapan administrasi sampai berakhirnya pelatihan ASN.

“Tim penjamin mutu dan tim evaluator harus dapat menjaga kualitas penyelenggaraan pelatihan seperti PKN Tk. II, PKA, PKP dan latihan dasar,” tuturnya.

Menurutnya, ASN perlu memahami bahwa mereka memiliki hak untuk mengembangkan diri melalui pelatihan yang sesuai kebutuhannya. Sehingga, ASN yang masuk pada pelatihan harus paham dengan tujuan kompetensi yang ingin dikembangkan.

“Kolaborasi dengan perguruan tinggi di Jatim juga dilakukan BPSDM untuk mendukung berbagai program pelatihan. Selain itu, untuk mengakselerasi kualitas mutu lembaga pelatihan di kab/kota, kita mengajak ASN kab/ kota melakukan pelatihan pola kemitraan,” ujarnya.

Aries juga membeberkan strategi penguatan BPSDM Jatim melalui pemanfaatan media sosial. Langkah ini dilakukan untuk memperluas berbagai program yang ada pada lembaga pendidikan BPSDM.

“BPSDM Jatim juga membuat inovasi untuk memberikan penghargaan terhadap pemerintah kabupaten/ kota yang telah berkomitmen kuat dalam pengembangan kompetensi bagi ASN. Inovasi ini juga bagian dari penguatan kolaborasi antara BPSDM Jatim dengan kabupaten/ kota,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.