KEDIRI, PETISI.CO – Kepercayaan kembali dipegang Bambang Iswahyoedhi sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri Raya periode kedua, yakni masa bakti 2024-2027.
Dalam konferensi yang dilaksanakan pada Kamis (07/03) di Gedung DPRD Kabupaten Kediri tersebut, Benk, sapaan akrab Bambang Iswahyoedhi terpilih secara aklamasi usai berkas pendaftarannya dinyatakan valid oleh Sekretaris PWI Provinsi Jawa Timur, Eko Pamuji.
Ketua Panitia Konferensi PWI Kediri Raya, Misono mengatakan, Bambang Iswahyoedhi terpilih secara aklamasi lantaran tidak ada calon lain yang mengajukan pendaftaran.
“Sesuai dengan PD/PRT PWI, bahwa jika calon yang mendaftar hanya ada 1, maka otomatis ditetapkan sebagai Ketua. Namun jika lebih dari satu, barulah diadakan pemungutan suara,” katanya.
Mekanisme pemilihan Ketua PWI Kediri Raya ini menerapkan aturan baru yang tertuang dalam PD/PRT PWI, hasil Kongres XXV PWI Oktober tahun 2023 lalu.
Dijelaskan Misono, persyaratan menjadi Ketua PWI Kabupaten/Kota yakni telah memiliki tingkat kompetensi minimal Wartawan Madya, serta telah menjadi Anggota Biasa PWI minimal 1 tahun.
“Berkas pencalonan tersebut kemudian dicek dan divalidasi oleh PWI Provinsi Jawa Timur, untuk kemudian ditetapkan sebagai Calon Ketua,” imbuhnya.
Sementara itu usai terpilih secara aklamasi, Bambang mengaku siap menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
Salah satu yang masih menjadi fokus PWI Kediri Raya selama 3 tahun kedepan, kata Bambang, yakni dengan melakukan upaya untuk terus meningkatkan profesionalisme kewartawanan anggota PWI Kediri Raya.
“Alhamdulillah, dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Kami siap menjalankan amanah dengan sebaik mungkin. Untuk pengembangan SDM, silakan bagi teman-teman yang belum UKW agar mendaftarkan diri supaya mengantongi bekal tersendiri dalam menunjang kualitas kerja sebagai insan media yang benar-benar diakui Dewan Pers,” tegasnya.
Untuk diketahui, selain Bambang Iswahyoedhi yang kembali terpilih sebagai Ketua PWI Kediri Raya, Tim Formatur juga telah memilih Misono sebagai Sekretaris dan Sulistiyani sebagai Bendahara.(bam)
