Tertinggi di Indonesia Minat Guru Jatim Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi

oleh -60 Dilihat
oleh
Grafik 10 provinsi dengan peserta Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) terbanyak Tahuna 2021.

SURABAYA, PETISI.CO – Salah satu hikmah yang dapat dirasakan dunia pendidikan sejak terjadinya Pandemi Covid-19 di tanah air adalah makin tingginya pelaksanaan digitalisasi sistem pendidikan melalui pembelajaran jarah jauh, baik secara online maupun offline.

Pada awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, yang populer dengan istilah belajar dari rumah (learning from home) ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, terlihat banyak sekolah yang belum siap, termasuk para guru untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar secara online.

Hal ini disebabkan bukan semata-mata karena keterbatasan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tersedia tetapi juga oleh terbatasnya kemampuan para guru dalam pembelajaran berbasis TIK.

Kondisi ini, menuntut para guru untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan dalam mengatasi kesenjangan digital (digital gap) tersebut. Salah satunya, melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan bersertifikasi resmi.

Dalam rangka itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud) melalui salah satu unit kerjanya yakni Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menyelenggarakan sebuah pelatihan yang komprehensif, yakni Pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK yang diikuti oleh guru-guru seluruh Indonesia dari berbagai jenjang sekolah.

Pada Tahun 2021 ini, guru-guru di Jawa Timur (Jatim) kembali menunjukkan antusiasmenya yang sangat tinggi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Terbukti tahun ini, Jatim menjadi provinsi dengan peserta terbanyak secara nasional dalam Program Pembelajaran berbasis TIK 2021.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi kepada para guru di Jatim, karena terus bersemangat untuk meningkatkan kompetensinya selama masa Pandemi Covid-19 ini.

“Alhamdulillah, guru-guru di Jatim kembali menunjukkan semangatnya untuk terus belajar walaupun dalam suasana pandemi Covid-19. Terbukti tahun 2021 ini guru-guru di Jatim menjadi peserta terbanyak dalam pelatihan pembelajaran berbasis TIK yang diselenggarakan oleh Kemdikbud,” katanya dalam siaran persnya, Jumat (30/4/2021).

Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi kualitas Pendidikan di Jatim. “Bahkan, akan memberikan sumbangsih nyata bagi peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia, khususnya selama masa Pandemi Covid-19 ini,” tambahnya.

Khofifah menegaskan bahwa digitalisai Pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Mengingat kedepan dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terpisahkan dari pemanfaatan teknologi dan informasi untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

“Pembelajaran berbasis TIK merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling),” paparnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menambahkan pada Program Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK Tahun 2021 ini peserta dari Jatim sebanyak 14.309 orang guru, tertinggi di Indonesia. Disusul Jawa Barat dengan 12.024 peserta dan DKI Jakarta dengan 9.510 peserta.

Hal ini menandakan bahwa guru-guru di Jatim memiliki minat yang sangat tinggi untuk meningkatkan kompetensinya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

“Karena betapapun nanti masa Pandemi Covid-19 ini telah berakhir, pembelajaran berbasis digital akan terus mewarnai proses belajar-mengajar di Indonesia,” ujarnya.

Dalam pengantarnya memulai Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK tahun 2021, Plt Kepala Pusdatin Kemdikbud, M Hasan Habibie menyatakan, bahwa Program Pembelajaran berbasis TIK 2021 ini bukan sekedar pelatihan biasa.

Namun, akan dilanjutkan dengan tahapan berbagi dan berkolaborasi, untuk mengimbaskan kemampuan para guru peserta Pembelajaran berbasis TIK kepada guru-guru lain di seluruh tanah air.

Dengan demikian diharapkan, para guru peserta Pembelajaran berbasis TIK akan menjadi inspirator bagi guru-guru lain dalam memanfaatkan TIK untuk inovasi pendidikan, yang pada akhirnya akan menjadi pemicu peningkatan mutu dan daya saing para guru serta akselerasi kualitas Pendidikan di Indonesia. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.