Tingkatkan Ekonomi Pelaku Wisata Harus Inovatif dan Kreatif

oleh -85 Dilihat
oleh
Arief Cahyono, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember.

JEMBER, PETISI.COTerbatasnya mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 serta ditutupnya tempat-tempat rekreasi dan hiburan memberikan dampak ekonomi cukup besar terhadap sektor pariwisata.

Usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga new normal membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan tingkat hunian kamar hotel serta restoran menurun drastis sebagai imbas dari hal tersebut.

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan tidak dapat diprediksi kapan berakhirnya, hal ini mengharuskan para pengelola destinasi wisata di Kabupaten Jember harus kreatif dan inovatif.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Jember, Arif Cahyono bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tidak punya kewenangan melarang para pelaku wisata untuk membuka atau menutup usahanya, yang bisa dilakukan adalah melakukan pembinaan.

Saat ini, Dinas Pariwisata tidak mempunyai kewenangan melakukan pelarangan apa lagi menekan pelaku wisata. Yang bisa dilakukan adalah mengimbau agar mereka membuat terobosan, domainnya sebatas melakukan pendataan dan pembinaan sekaligus membantu promosi.

“Mengenalkan tempat wisata ke masyarakat bahwa di wilayah sini ada tempat wisata. Itupun setelah kami mendapat tembusan surat izin. Karena sekarang Dinas Pariwisata tidak lagi mempunyai kewenangan mengeluarkan izin wisata. Perizinan ditangani Dinas PTSP,” ungkapnya.

Diketahui, bahwa sejumlah tempat wisata di Kabupaten Jember yang terdata di Dinas Pariwisata yang Obyek Daya Tarik Wisata (OTDW) pemkab berjumlah 80 dan memiliki 55 hotel dengan kapasitas kamar berjumlah sekitar 2000.

Auto Wijaya salah seorang pengelola pariwisata “Teluk Love” yang terletak di Kecamatan Ambulu, mengakui bahwa sejak pandemi, pengunjung di Teluk Love sepi. Yang bisa dilakukan saat ini bagaimana dirinya dapat tetap bertahan mengelola Teluk Love di masa pandemi ini dengan berbagai upaya.

“Mulai dari melakukan pahaman kepada mitra kerja yang terlibat dalam pengelolaan, karyawan dan melakukan pengurangan karyawan di dua bulan terakhir, serta melakukan inovasi dengan menawarkan menu variatif, semua sudah kita lakukan,” ujarnya

Untuk menekan penyebaran Covid-19, diterapkan protokol kesehatan sesuai arahan Satuan Tugas (Satgas) Covid- 19 mulai dari tempat cuci tangan menyediakan handsinitizer hingga mewajibkan pengunjung menggunakan masker serta menjaga jarak.

“Itu semua kami lakukan agar kami tetap bisa bertahan, namun semua itu hasilnya tidak signifikan pengaruhnya. Karena tanpa dilarang pemerintahpun pengunjung takut untuk datang, memang masih ada pengunjung, tetapi jumlahnya sangat jauh dari yang diharapkan,” pungkasnya. (eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.