TNI-Polri, Forkopimda, Forkopimcam Pasuruan Gelar Simulasi Terpadu Tanggap Bencana Alam

oleh -73 Dilihat
oleh
Simulasi evakuasi korban tanah longsor.

PASURUAN, PETISI.CO – TNI, Polri, Forkopimda, dan Forkopimcam Pasuruan menggelar giat sinergi simulasi terpadu tanggap bencana alam, Rabu (8/1/20) di Wisata Kakek Bodo Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

“Giat ini bertujuan untuk meminimalisir korban bencana alam serta edukasi pada bencana,” kata Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan bersama Jajaran Kodim 0819 Pasuruan Pasiter, Kapten Kav Nasrokin melaksanakan apel tanggap bencana dan simulasi bencana alam.

Dengan bersama BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan, Kapolres AKBP Rofiq dan dinas terkait memulai kegiatan pelatihan dan simulasi penanganan bencana alam dengan melibatka warga setempat.

Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq.

Turut hadir dalam kegiatan simulasi tanggap bencana alam Wakapolres, Camat Prigen, Pasiter Kodim 0819, Danramil Prigen, Kapolsek Prigen, BNPB/TAGANA Kabupaten, Forkopimda, Forkopimcam, Babinsa, Babinkamtibmas, UPT terkait, Pendamping Desa, Ansor, Banser, Karangtaruna, dan warga di Kecamatan Prigen.

Simulasi ini fokus pada bencana longsor dan banjir, karena Kecamatan Prigen berada di kawasan pegunungan. Dinilai cuaca pada saat ini musim hujan dengan itensitas tinggi maka bencana banjir dan longsor wajib untuk diantisipasi dengan cara simulasi dan edukasi bagi masyarakat.

Kapolres menambahkan, Kabupaten Pasuruan khususnya Prigen paling rawan akan adanya bencana longsor, maka untuk mendukung visi misi Bupati Irsyad Yusuf menyongsong tahun 2020 untuk melaksanakan edukasi di seluruh jajaran serta masyarakat akan dampak dari bencana alam.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi warga dengan memberikan pembelajaran penanggulangan bencana apam pada masyarakat khususnya guna dapat mengantisipasi mengurangi resiko bencana longsor dan banjir,” tambahnya.

Kapolres AKBP Rofiq juga mengimbau agar tim dapat bekerja dengan maksimal, cepat, dan tanggap ketika ada bencana alam. Dengan artian jika menyelamatkan orang lain, maka amankan diri terlebih dulu. “Misalnya ketika ingin menolong orang tenggelam di sungai, jangan asal ikut nyebur untuk menolong. Lindungi dulu dengan pelampung dan alat pelindung diri,” imbuhnya.

Akhir kegiatan simulasi situasi aman, para petugas melaksanakan pembersihan lokasi yang terdapat bencana longsor dan pohon tumbang. Pada pukul 12.20 WIB Kegiatan Simulasi terpadu tanggap bencana alam selesai berjalan dengan dengan aman dan lancar. (lang)

No More Posts Available.

No more pages to load.