Tol KLBM Diperkirakan Akhir Oktober 2020 Akan Selesai

oleh -53 Dilihat
oleh
Gatot menunjukkan pembangunan jalan tol KLBM yang mencapai 99 persen.

SURABAYA, PETISI.CO – Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober 2020. Hingga sekarang progres pembangunan tol KLBM sudah mencapai 99 persen.

“Progresnya sudah mencapai 99 persen,” kata Kepala Dinas Pekerja Umum (PU) Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo Hadi kepada wartawan di kantornya, Selasa (28/7/2020).

Menurutnya, pembangunan tol KLBM hanya terkendala pada pengerasan badan jalan yang melintas di atas Tol Sumo (Surabaya-Mojokerto) saja. Overpass sekitar 200 meter belum selesai dan diperkirakan akhir Oktober 2020 sudah kelar.

“Setelah itu, akan dimintakan izin kepada Kementerian Pekerjaan Umum, artinya mau menunggu Sertifikat Layak Operasi (SLO). Itu masih berhenti di Bunder, jadi masih KLB. M (Manyar) nya sepanjang 11 Km masih dalam penghitungan,” jelasnya.

Tak hanya tol KLBM, pihaknya juga fokus pada pembangunan tol Probolinggo-Lumajang. Tol Probolinggo-Lumajang ini masih dalam tahap pembangunan 12 Km dari exit Probolinggo timur sampai Gending, itu sudah termasuk seksi IV Pasuruan-Probolinggo.

“Kami memperkirakan ketika peresmian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2021 akan selesai, tapi berubah situasinya sehingga tahun 2021 tidak akan kelar. Entah seksi IV yang akan diselesaikan lebih dulu karena strategis,” ungkapnya.

Dalam artian strategis, pihaknya masih mengalami kebuntuan di Probolinggo timur menempuh ke jalan arteri ke Banyuwangi sekitar 12 Km. Itupun masih terjadi kepadatan arus lalu lintas di area itu.

“Kita harapkan jalan tol Pasuruan-Lumajang akan segera terealisasi. Sekarang dalam tahap pengusulan. Sudah ada investornya dari Jatim,” paparnya.

Bagaimana dengan penggantinya?. Gatot mengaku sudah pernah menyampaikan kepada semua bawahan PU Bina Marga Jatim harus respon dan tanggap terhadap kerusakan jalan. Saya katakan bahwa masalah tutup lubang jalan 1×24 jam harus mulus.

Berikutnya, jalan-jalan yang belum memenuhi standart harus distandartkan. Kalau jalan provinsi minimal 7 meter. Sekarang jalan di pedalaman, seperti di daerah perbukitan Madura dan Pacitan minimal 4 hingga 5 meter.

“Tahun 2021, kami harapkan dari Sampang-Ketapang diteruskan. Itu jalan provinsi yang paling inti. Artinya, yang menghubungkan antara Madura utara dengan Madura selatan lewat tengah,” kata Gatot yang pensiun bulan Juli ini. (bm)