Total 67 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid, Direktur RSUD dr. Soegiri Lamongan Minta Dukungan Doa

oleh -94 Dilihat
oleh
dr. Annas Direktur RSUD dr. Soegiri Lamongan (tengah biru)

LAMONGAN, PETISI.CO – Untuk mengurai antrian pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan pihak rumah sakit sudah melakukan langkah strategis penanganan pasien di IGD RSUD Plat merah dalam rangka darurat Covid-19.

Usai mengikuti rapat koordinasi dengan DPRD Lamongan Sabtu (3/7/21), Direktur RSUD dr. Soegiri dr. Annas mengatakan bahwa pihaknya sudah menambah bet titik isolasi juga sudah kita tambah dan informasinya terakhir ada ada sekitar 60 bad, dengan begitu antrian yang ada di IGD itu cepat terurai.

Kemudian di level pukesmas juga sudah melakukan perawatan, kita harapkan semua yang terkena covid dengan gejala sedang bisa ter-cover. Yang jelas untuk Soegiri kita sudah semaksimal mungkin dan sudah secara teratur dalam penangan darurat pasien Covid, kata dr. Annas.

Selain itu dr. Annas juga mengungkapkan, untuk tenaga kesehatan yang terpapar covid ada sekitar 67 orang, ini termasuk dokter dan paramedis.

“Ya kita doakan sehari dua hari kedepan mereka semua sudah sembuh dan bisa membackup kami lagi,” ungkapnya. Yang pasti kami juga minta dukungan doa dari masyarakat Kabupaten Lamongan agar nakes yang ada di rumah sakit Soegiri benar-benar bisa terbebas dari Covid,” jelasnya.

Selain itu pertama kami minta kepada warga Lamongan untuk tidak mengabaikan protokoler kesehatan, meskipun itu sudah divaksin. Karena jendela kekebalan itu baru muncul 1 bulan setelah vaksin, dan dalam satu bulan itu masih sangat dimungkinkan untuk terpapar lagi jika masyarakat tidak patuh dengan protokoler kesehatan.

Yang kedua dua variannya juga bisa berubah, karena belum tentu kebal dengan varian yang saat ini, belum tentu juga kebal dengan varian berikutnya, ini yang harus dipahami oleh masyarakat.

Tentu melalui teman teman media dengan sangat hormat tolong sampaikan ke masyarakat, mari kita sama-sama menjaga progres dengan ketat, terus kemudian masyarakat lebih banyak tinggal di rumah, kecuali memang keadaan emergency atau mendesak.

Dengan begitu saya kira sangat membantu kami, karena rumah sakit ini kan sebenarnya hilir, nah hulu nya kan tetap di masyarakat, kalau masyarakat tidak patuh dengan prokes, tentu berapapun bad yang kami siapkan nanti tidak akan mampu mencukupi. Maka kedisiplinan itu sangat perlu.

Untuk yang ketiga bagi pasien yang sedang dirawat di rumah sakit, kami harapkan jangan sampai mereka stress, karena mereka semua harus menjaga imun tubuh dengan menjaga pola makan, meskipun nafsu makan juga berkurang tapi harus dipaksakan untuk makan.

Pasalnya obat tidak akan berfungsi maksimal, kalau mereka pasien yang menjalani perawatan di RS tidak tercukupi oleh nutrisi.

“Sedangkan terkait wacana perekrutan relawan dan pembukaan RS Lapangan menurut kami itu hanya ketika memang benar-benar sudah mendesak, tapi untuk saat ini kami belum memerlukan itu karena masih ada tenaga kesehatan yang bisa kita alihkan dan ada space ruangan sekitar 12%  yang masih bisa kita gunakan,” tutupnya. (ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.