Tuntut Kenaikan Tarif, Ratusan Driver Taksi Online dan Ojol di Semarang Geruduk Gubernuran 

oleh -60 Dilihat
oleh
Ratusan driver online melakukan demonstrasi di depan gedung Gubernur Jateng, Kamis 15 September 2022

SEMARANG, PETISI.CO – Ratusan driver taksi online dan ojek online yang tergabung dalam Driver Online Bergerak Jateng (DOBJ) bersama Asosiasi Driver Online (ADO) melakukan demonstrasi bertempat di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan kota Semarang pada Kamis 15 September 2022 mulai pukul 10.00 sampai pukul 12.30 WIB.

Sebelum tiba di gubernuran, mas

sa aksi awalnya berkumpul terlebih dahulu di lapangan garnisun Kalisari jalan Dr Soetomo. Setelah itu, mereka konvoi menuju eks Wonderia untuk memarkirkan kendaraannya dan dari Wonderia, mereka melakukan long march hingga ke kantor Gubernur Jateng.

Dalam aksinya, dibawah terik sinar matahari yang menyengat, mereka menyuarakan beberapa tuntutan diantaranya, kenaikan tarif R2 dan R4, serta potongan aplikasi segera direalisasikan dan di semua aplikator sesuai aturan pemerintah (KP 667) karena efek dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM), penghapusan biaya aplikasi atau biaya pesanan atau biaya tersebut dibagi dua 50:50 antara driver online dan aplikator, segera realisasikan payung hukum untuk driver online R2 (ojol).

Perwakilan dari komunitas Driver Online Bergerak Jateng (DOBJ), Didik Agus Riyanto mengatakan, kenaikan harga BBM membuat para driver taksi online dan ojol semakin kesulitan. Pasalnya, sebelum adanya kenaikan harga BBM saja, order yang mereka terima tidak banyak.

“Hasil audiensi, permintaan temen-temen sudah kita sampaikan semua ke pihak aplikator dan ke pak Wagub Gus Taj Yasin. Dari semuanya itu, besok Senin akan diberikan jawabannya. Dan bila sampai hari Senin dari para aplikator tidak memberikan jawaban, itu dari temen-temen akan menduduki kantor tersebut,” ucap Didik.

Didik berharap, dengan melakukan aksi demonstrasi tersebut, tuntutan para driver online bisa didengar dan direalisasikan oleh para aplikator serta pemerintah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin yang menerima audiensi perwakilan driver online di lantai 4 gedung gubernur Jateng menyampaikan, kedua belah pihak antara aplikator dan mitra driver sebenarnya saling membutuhkan. Menurutnya, dengan adanya aplikator, para pelaku ojek online bisa meningkatkan kesejahteraan melalui pekerjaan yang dilakukan.

“Jadi kita harus memahami kedua belah pihak punya tanggung jawab masing-masing. Tadi terkait keselamatan Alhamdulillah semua sudah sepakat bahwa keselamatan mitra maupun aplikator benar-benar bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada di pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujarnya.

Aplikator, kata Gus Yasin, harus bersedia menaikkan tarif karena itu sudah menjadi keputusan pemerintah, artinya mereka para aplikator yang saat ini ada di Jawa Tengah harus tunduk dengan aturan itu semua.

“Jadi kalau masih ada tarif rendah disesuaikan, begitu juga potongan-potongan yang harusnya masuk ke mitra ya harus disesuaikan, tadi ada 20 persen dipotong oleh aplikator, saya minta ini juga diturunkan karena itu menjadi hak atau kewajiban aplikator kepada mitra,” ucapnya.

Dalam audiensi yang juga dihadiri oleh Plh Kadishub Jateng Syurya Deta Syafrie dan seluruh perwakilan pihak aplikator yaitu Gojek, Grab, Maxim dan Sophee masih akan menunggu hasil dari pertemuan berikutnya di hari Senin 19 September mendatang.

“Kita sepakat tadi bahwa besok pada hari Senin kita akan ada pertemuan lagi, karena bagaimanapun juga para aplikator yang ada di Jawa Tengah ini harus berkoordinasi dengan yang di pusat, sehingga mereka pada hari ini kita beri kesempatan, hari ini, besok, dan sampai hari Senin ada pertemuan atau jawaban untuk masyarakat khususnya untuk para mitra kerja dari aplikator-aplikator itu,” pungkas Gus Yasin. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.