Wagub Jatim Menilai Harga Bawang Putih Rp 50 Ribu/Kg Sudah Tak Realistis

oleh -87 Dilihat
oleh
Emil Dardak saat diwawancarai wartawan.

SURABAYA, PETISI.CO – Melonjaknya harga bawang putih di pasaran dinilai sudah tidak realistis. Harga bawang putih yang semula Rp 28 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 45 ribu-50 ribu per kilogram, pasca dihentikannya impor bawang putih dari China yang diduga akibat merebaknya virus Corona.

“Kami sudah sampaikan ke Bank Indonesia (BI) untuk diluruskan segera, karena harganya bawang putih sudah tidak realistis, di angka Rp 50 ribu per kg,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto kepada wartawan usai Talkshow Rumah Perubahan di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (6/2/2020).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah mengambil langkah untuk mengatasi harga melonjak bawang putih. Langkah yang diambil adalah mendesak agar segera merilis stok-stok yang ada di penyimpanan.

Talkshow Rumah Perubahan bersama Prof Rhenald Kasali.

“Memang ada incoming impor untuk industri, banyak di Januari. Ada juga untuk konsumsi, satu kali pengiriman di Januari,” ujarnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim sendiri terus memantau harga komoditas bawang putih di 116 pasar tradisional di Jatim. Hasil pantauan Sejak Selasa (4/2/2020), harga bawang putih naik signifikan dari Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 46 ribu per kilogram.

“Untuk menutup kebutuhan bawang putih sebanyak 62.000 ton per tahun, Jatim selalu impor bawang putih dari China,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan.

Hingga kini, Pemprov Jatim masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat yang saat ini menggelar rapat terbatas. Disperindag Pemprov juga berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Jatim untuk menghitung potensi produksi bawang putih lokal Jatim.

“Sentra produksi bawang putih di Jatim tersebar di sejumlah daerah seperti Banyuwangi, Bondowoso, Malang, Batu, dan Probolinggo,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.