Wali Kota Hadi Hadiri Pembongkaran Tembok Perseteruan

oleh -83 Dilihat
oleh
Wali Kota Hadiri pembongkaran tembok pembatas

PROBOLINGGO, PETISI.COWali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin turun langsung untuk melihat secara langsung proses pembongkaran tembok penutup jalan akibat perseteruan warga Gang Kusuma Bakti RT 02 RW 06 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

Wali Kota Hadi bersyukur perseteruan tersebut dapat akhirnya diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga tidak ada yang merasa tidak diperhatikan. Kalau sudah duduk bersama seperti ini insya Allah ke depannya tidak ada lagi hal seperti ini. Jadikan ini sebagai pelajaran agar menjadi lebih baik mudah-mudahan dengan hancurnya tembok ini tidak ada pembatas silahturahmi dan rukun semuanya.

“Saya berpesan untuk selalu mengedepankan musyawarah di dalam setiap penyelesaian permasalahan. Dengan kejadian ini kita dapat memetik hikmah bahwa permasalahan tidak akan terselesaikan jika tidak mengedepankan musyawarah,” kata Wali Kota Hadi, Senin (24/1).

Menurutnya, dengan musyawarah yang dilakukan warga maka kedua belah pihak bisa duduk bersama bisa saling memaafkan satu sama lainnya. Ke depankan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan apapun demi kebaikan kita semuanya.

“Ini bisa menjadi contoh, tidak ada satu pihak yang merasa dimenangkan atau dikalahkan, tetapi duduk bersama untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

Sementara Plt Camat Mayangan, M. Abbas mengungkapkam bahwa kesepakatan penyelesaian perseteruan tercapai setelah melalui mediasi dengan kedua belah pihak. Alhamdulillah setelah kami melakukan mediasi dengan berbagai pihak terutama yang bersengketa sehingga hari ini bisa terselesaikan.

“Ketika sudah bertemu dan sepakat kami juga sudah membuatkan surat pernyataan bahwasanya tidak ada saling menuntut, saling memaafkan dan jika dikemudian hari ada yang memancing perseteruan maka bisa diselesaikan melalui kelurahan dan kecamatan,” ungkapnya.

Untuk diketahui permasalahan ini bermula dari salah satu warga yang membangun polisi tidur di jalan depan rumahnya yang bertujuan agar air hujan tidak masuk ke rumah, Karena keberadaan polisi tidur yang terlalu tinggi membuat aliran air tidak lancar dan menjadi genangan sehingga memicu protes dari warga lainnya yang berujung membuat tembok pembatas. (reb)

No More Posts Available.

No more pages to load.