SURABAYA, PETISI.CO – Wartawan se Surabaya menggelar aksi tolak kekerasan insan pers. Aksi ini digelar sebagai wujud solidaritas atas insiden yang menimpa Nurhadi, Jurnalis media Tempo.co yang mengalami penganiayaan oleh sejumlah oknum aparat, Senin (29/03/2021).
Andreas, perwakilan dari Aliansi Jurnalis independen (AJI) Surabaya mengatakan jika dirinya pesimis terhadap institusi Kepolisian, jika kasus kekerasan terhadap jurnalis Nurhadi bisa diusut secara tuntas sesuai hukum yang berlaku.
“Melalui aksi ini, kami ingin menyampaikan desakan pada Polda Jatim agar mengusut tuntas kasus ini dan mengadili seadil-adilnya pelaku penganiayaan,” ungkap Farid Miftah Rahman, salah satu anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) saat berada di depan gedung Grahadi.
Farid mengungkapkan, tuntutan ini disampaikan lantaran kekerasan terhadap jurnalis ini terjadi berulang kali, dan tidak bisa dibiarkan terus menerus.
“Kami tidak ingin jalur damai. Ini harus sampai ke pengadilan,” ujarnya.
Kendati demikian, ia menjelaskan tidak menetapkan tenggat waktu, lantaran kemarin pelaporan rekan advokasi dari aliansi anti kekerasan jurnalis. Pihak Polda Jatim pun sudah merespon dan SPKT. Sementara itu, Nurhadi sendiri saat ini sedang menjalani olah TKP, usai dimintai keterangan.
“Udah divisum juga. Kami tidak menetapkan tenggat waktu, tapi kami hanya meminta untuk ditindak secara tepat,” pungkas Farid.
Dalam selebaran press rilis, dijelaskan bahwa kekerasan terhadap Nurhadi terjadi saat dia melakukan reportase keberadaan Direktur Pemeriksaan Ditjen Pajak Kemenkeu, Angin Prayitno Aji terkait kasus suap pajak yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kekerasan ini terjadi di Surabaya, Sabtu, 27 Maret 2021 dan diduga dilakukan oleh aparat. (nul)
