Workshop BPD Korwil Mojo Sinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan

oleh -164 Dilihat
oleh
BPJS Ketenagakerjaan yang diwakili Krisna Wulandari dan Damai dalam penyampaian sosialisasi.

Hadirkan Tim Pendamping Profesional

KEDIRI, PETISI.CO – Guna meningkatkan kinerja BPD (Badan Permusyawaratan Desa) FK BPD Korwil Mojo adakan workshop sebagai tindak lanjut sebagai peningkatan kapasitas BPD dengan mengambil tema “BPD Hebat Bermartabat Membangun Kemitraan”.

Bertempat di Balai Desa Tambi Bendo Mojo Kediri. Diikuti sekitar 60 peserta dari keseluruhan wilayah Mojo, dari keselurahan anggota BPD di wilayah Mojo ada sekitar 164 anggota, karena masih dalam kondisi pandemi covid 19 dilaksanakan secara perwakilan diambil 2 anggota BPD tiap desa dan undangan pengurus dimana diketahui untuk kecamatan Mojo ada sekitar 20 desa.

Gus Makhrus dari TPP Kabupaten Kediri memberikan wejangan dan motivasi di depan anggota BPD korwil Mojo, Minggu, (14/11/2021)

Kanir Mustofa, S.Pd.I , ketua Korwil wilayah Mojo, dalam sambutannya mengatakan bahwa BPD bukanlah tandingan dari pemerintahan desa, terkait hal itu ia menggaris bawahi bahwasannya BPD merupakan pengawal kinerja pada pemerintahan desa. Acara yang dilaksanakannya sebenarnya merupakan acara rutinan yang dilaksanakan setiap 2 bulan sekali.

“Maksud dan tujuan dilaksanakannya workshop adalah sebagai tindak lanjut sebagai peningkatan kapasitas BPD dengan mengambil tema BPD hebat bermartabat meningkatkan kemitraan tentunya dengan pemerintahan desa,” tuturnya, Minggu (14/11/2021).

Disinggung terkait akan ada pelaksanaan pemilihan perangkat desa, Kanir membeberkan tetap pada tupoksi BPD serta bekerja dengan pemerintahan desa menyusun perdes, menyusun acara acara sesuai dengan petunjuk, sesuai dengan tahapan tahapan perbub yang ada, yang intinya kinerja BPD adalah mengawal pemerintahan desa.

Dipertegas lagi dilaksanakannya workshop yang pertama sebagai peningkatan kapasitas kinerja BPD, khususnya untuk kecamatan Mojo, dan kedua meningkatkan jaringan kemitraan dengan pemerintahan desa. Dengan harapan semua BPD bisa menjalin kerjasama dengan pemerintahan desa, mengikuti visi misi dengan pemerintahan desa sesuai dengan RPJMDes, dan mengawal pelaksanaannya dengan sebaik baiknya.

Senada disampaikan wakil ketua BPD korwil Mojo, Widodo, mengatakan pada petisi.co bahwa dilaksanakannya workshop di samping untuk meningkatkan kinerja BPD juga kwalitas BPD, karena dengan kwalitas BPD yang baik nantinya bisa mengawal pembangunan dengan lancar, sesuai yang diharapkan masyarakat dan pemerintah.

Selanjutnya ketua bidang hukum, Abpednas Kabupaten Kediri Alan Salahudin mengatakan dalam sambutannya bahwa sebagai BPD harus tegas sesuai tupoksinya, dalam arti BPD merupakan pengawas kebijakan pada pemerintahan desa, yang sekaligus membuka acara workshop.

”BPD jangan takut dengan pemdes, jalin kemitraan dan kawal kinerjanya,” tegasnya.

Dalam workshop yang diisi sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan dari penyertaan BPJS Ketenagakerjaan Kediri, yang dihadiri Krisna Wulandari, dibantu Damai, menyampaikan 4 program di antaranya jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua (JHT) dan jaminan pensiun.
Disampaikan Krisna Wulandari kalau dulu namanya PT Jamsostek akan tetapi semenjak tahun 2015 berganti nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan yang pesertanya saat ini dari informal dan formal.

Hingga banyak pertanyaan usai diadakan sosialisasi dengan BPD wilayah Mojo, yang diarahkannya untuk untuk lebih jelas lagi datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan di Jalan Mayor Bismo nomor 34 Semampir kota Kediri.

Sementara itu ketua TPP (Tim Pendamping Profesional) Kabupaten Kediri, Gus Makhrus memberikan arahan kepada BPD yang hadir terkait SDGs, (Sustainable Development Goals) yang intinya adalah role pembangunan yang berkelanjutan, dimaksudkan SDGs merupakan upaya terpadu mewujudkan desa tanpa adanya kemiskinan dan kelaparan, diantaranya kepedulian desa yang meliputi desa ekonomi tumbuh berkembang, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, dan lainnya.

“Sebenarnya SDGs itu adalah proritas nasional, konsepnya sebenarnya adalah pembangunan berkelanjutan ,target pemenuhan serta target pembangunan berkelanjutan karena prioritas pembangunan untuk perencanaan pembangunan di desa harus mengacu pada juklak juknisnya, dan untuk SDGs ini sudah dilaksanakan pendataan di tahun 2021 ini, sebagai dasar perencanaan pembangunan di tahun 2022,” terang Gus Makhrus.

Dalam sosialisasinya, Gus Makhrus, banyak menggembleng mental BPD dan memberikan semangat kerja sesuai tupoksinya, bahwa kinerja BPD merupakan tugas monitoring bersama pemerintahan desa yang setelahnya diadakan evaluasi kinerja, karena menurutnya sesuai undang undang desa, BPD itu untuk mengadakan pengawasan.

“Posisi BPD memang sangat strategis di desa karena di desa itu posisi perencanaan, kemudian peraturan peraturan di desa itu adalah hal yang strategis yang selalu berkaitan dengan BPD,” imbuhnya.

Menurutnya, pengetahuan tentang regulasi dan pengetahuan tentang pelaksanaan pembangunan di desa itu yang sebenarnya tidak bisa terlepas dari peran BPD itu sendiri.

Di hadapan anggota BPD Se wilayah Mojo, Gus Makhrus tidak berkenan sebagai nara sumber dalam acara hanya ingin dianggap sebagai teman diskusi, ia menganggap BPD merupakan orang yang ditokohkan di masyarakat bahkan tokoh agama.

“Jangan menganggap saya sebagai nara sumber tetapi anggaplah sebagai teman diskusi,” guraunya karena merasa masih muda.

“Diharapkan BPD harus mempunyai skill, karena BPD mempunyai tugas dan tanggungjawab yang lebih berat sebagai wakil masyarakat dalam hal pengelolaan masyarakat desa, mengatur anggaran, bagaimana melakukan perencanaan pembangunan desa agar lebih baik, jadi skill itulah yang diperlukan sebagai wakil rakyat di desa,” harapnya.

Tidak ketinggalan ucapan terima kasih juga diucapkan kepala desa Tambi Bendo Mojo, Slamet Wahyudi atau yang akrab disapa Gayut atas penyediaan tempat di balai desanya, yang hanya bisa tempat sederhana, serta permintaan maaf apabila dalam penyediaan tempat kurang berkenan dan juga mewakili PKD (Paguyuban Kepala Desa) Mojo untuk tetap mendukung paguyuban BPD yang sekarang sedang melaksanakan workshop di desa Tambibendo.

Di tempat terpisah, ketua FK BPD Kabupaten Kediri, Moh.Ali Sofyan yang akrab disapa Gus Ali saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan tidak bisa menghadiri Bimtek mandiri BPD korwil Mojo, Beliau menghimbau semua PAC atau KORWIL BPD untuk segera melaksanakan BIMTEK Peningkatan kapasitas di tiap tiap Kecamatan.

“Kami harapkan semua BPD Kabupaten Kediri mempunyai kesamaan persepsi , kemapuan dan pemahaman tentang regulasi dan tupoksi sehingga dalam melaksanakan tugasnya bisa maksimal dan terukur,” terang Gus Ali.

Dari informasi yang diterima media petisi.co beliau tidak.bisa membuka BIMTEK di Mojo karena bersamaan acara pelantikan PAC/ KORWIL BPD Kecamatan Pagu Kabupaten Kedmeli. (bam)

No More Posts Available.

No more pages to load.