Wujudkan Jatim CETTAR, Pemprov Luncurkan Program Jatim BEJO, SI MASTER, SI LAYAR

oleh -91 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dan Indah Wahyuni (tengah) foto bersama di stand Biro Pengadaan Barang dan Jasa Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Berbagai inovasi dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk mewujudkan program Jatim Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif (CETTAR).

Kali ini, pemprov meluncurkan program Jawa Timur Belanja Online (JATIM BEJO), Sistem Informasi Manajemen ASN Terpadu (SI MASTER) dan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Pesisir (SI LAYAR).

Usai launching, gubernur Khofifah diwawancarai wartawan.

Launching ketiga program itu digelar di Dyandra Convention Center, Kamis (19/11/2020).

SS“Kami terus melakukan inovasi, efisiensi dan transparansi dengan transformasi digital,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai launching.

Dijelaskan, masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah memiliki aplikasi. Namun, hal tersebut juga harus ada sinergi, koneksitas dan big data. Sehingga dari satu sumber kita sudah banyak informasi.

Selain transformasi digital, lanjut mantan Menteri Sosial ini, Sumber Daya Manusia dan profesional juga merupakan kebutuhan. Ini ibarat dua sisi mata uang.

“Kalau transformasi digital ini bisa dimaksimalkan dalam proses pengadaan barang dan jasa melalui Jatim Bejo. Maka akses dan koneksitas dalam item-item pengadaan barang dan jasa bisa terlihat dalam aplikasi ini,” jelasnya.

Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo kepada seluruh pemerintah pusat maupun daerah seluruh program yang nilainya dibawah Rp 2,5 Miliar diwajibkan untuk menyerap produk usaha mikro. Diatas Rp 2,5 m, Presiden memberikan mandat kepada tim Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP) pusat maupun daerah supaya menyerap produk usaha kecil dan menengah.

Karena itu, Khofifah meminta kepada Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Jatim Indah Wahyuni, untuk melakukan konsolidasi dengan para Sekretaris Daerah di Jatim. Ini untuk melakukan pemetaan secara update.

“Tiga program Jatim Bejo, Si Layar dan Si Master sangat efisien,” katanya.

Ia mencontohkan dengan program Si Layar misalnya, nelayan bisa mengetahui titik ikan yang banyak. Sehingga biaya untuk membeli solar tidak terlalu banyak dan tidak perlu jauh mencari ikan.

“Ini bisa diakses dengan mudah karena hampir semua nelayan memiliki ponsel android. Nantinya kami akan siapkan gadget tertentu untuk para nelayan agar lebih memudahkan mencari ikan,” tuturnya.

Sementara untuk Si Master, Khofifah menyebut akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagaimana data dari masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu juga bisa untuk mengetahui kapasitas dan efektifitas ASN.

“Inovasi ini bagian dari transformasi digital, yang harus diimbangin profesionalisme SDM,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Jatim Indah Wahyuni mengaku untuk Jatim Bejo adalah programnya. Sementara untuk Si Master merupakan program dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim dan Si Layar adalah program dari Ditpolairud Polda Jatim.

“Ini semua suatu inovasi yang diperuntukkan untuk masyarakat Jatim. Makanya kita launching secara bersamaan,” katanya.

Wanita yang akrab disapa Yuyun ini menambahkan inovasi ini proyek perubahan yang digagasnya. Manfaatnya akan diberikan kepada masyarakat.

“Kalau menurut KPK inovasi bisa dibuat dan untuk membawa kebaikan. Tapi, semua bergantung pada manusianya, kalau niatnya sudah tidak baik sebagus apapun programnya maka tidak akan berjalan dengan baik,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.