SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan sidak terhadap kesiapan posko yang didirikan oleh Pemkot Surabaya di wilayah pesisir kota.
Keberadaan posko itu dimaksudkan untuk pengawasan terhadap potensi munculnya bencana alam, di wilayah pesisir Kota Surabaya.
Risma menjelaskan, pihaknya menyediakan posko itu di delapan wilayah pesisir Kota Surabaya. “Iya muter. Di delapan posko itu kita muter ada simulasi,” kata Risma saat melakukan pengecekan pos pantau di wilayah Bulak, Jumat (14/11/2020) sore.
Pemkot Surabaya juga akan mensiagakan petugas di setiap pos pantau di wilayah pesisir. Nantinya, para petugas juga akan melakukan simulasi evakuasi terhadap warga.
“Jadi tim biasanya kalau kelurahan itu ada babinsa dan bhabinkamtibmas. Di kecamatan juga begitu, ada dari anggota polsek dan koramil,” jelasnya.
Setiap petugas yang berjaga akan dilengkapi dengan peralatan komunikasi. Sehingga ketika nantinya ada laporan warga terkait kemunculan gejala alam di wilayah pesisir, mereka akan langsung bergerak.
“Nanti kan ada laporannya, petugas semua pegang HT. Kemudian ada laporan, misalnya dari masyarakat merekalah yang gerak,” terang Wali Kota Surabaya dua periode itu.
Delapan posko yang terletek di wilayah pesisir Kota Surabaya, meliputi Rumah Pompa Balung dan Romokalisari sebagai Pos Pantau Wilayah Pesisir Utara Surabaya.
Kemudian, Sentra Ikan Bulak (SIB), Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, dan Kecamatan Gunung Anyar untuk Pos Pantau Pesisir Timur Surabaya.
Terakhir di Kelurahan Sumberejo dan Kelurahan Karang Pilang yang menjadi Pos Pantau Kawasan Pesisir Barat Surabaya.
Tak hanya di pesisir, Pemkot Surabaya juga mendirikan puluhan posko di beberapa lokasi. “Kemudian kalau di pos yang 30 itu di luar itu (posko wilayah pesisir). Kita sudah ada Pos Pol PP dan Linmas. Juga dengan peralatan yang sama. Jadi ada senso, peralatan pertolongan ringan dan kotak P3K,” tutup Tri Rismaharini. (nan)
