Asesmen Persiapan PTM di Surabaya Dilaksanakan Secara Bertahap

oleh -134 Dilihat
oleh
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat SD-SMP dimatangkan oleh Pemkot Surabaya. Asesmen itu dilakukan kepada sekolah-sekolah yang telah mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Sejauh ini ada ratusan sekolah yang telah melakukan pengajuan dan siap untuk menjalani tahap asesmen. Data-data itu sudah dikirimkan kepada Satgas Covid-19.

“Sekitar 350 (sekolah) di tingkat SD dan SMP,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sekolah Menengah, Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho, Senin (3/4/2021).

Pemkot Surabaya sudah menyediakan 12 tim yang siap melaksanakan asesmen secara berkala. Proses tersebut sudah mulai berjalan pada hari ini.

“Timnya ada 12, satu hari dua sekolah. Yang pasti asesmennya sudah runing mulai hari ini,” jelasnya.

Diperkirakan, asesmen sekolah akan rampung dalam kurun waktu dua minggu. Targetnya, di bulan Juli nanti PTM sudah bisa dilaksanakan.

Oleh karena itu, guna mengejar waktu pihak Dispendik mempersiapkan secara matang, baik itu sarana prasarana dan kesiapan protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah.

Sementara itu, persiapan untuk siswa inklusi atau pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dijenjang SD dan SMP dalam tahap asesmen itu.

“Yang siswa inklusi kita akan coba secara bertahap untuk masuk sehingga diharapkan semua bisa menerima pembelajaran tatap muka nantinya,” terangnya.

Tri Aji menjelaskan bahwa ketersedian kuota bagi pelajar yang nantinya akan mengikuti PTM jumlahnya hanya 25 persen di tiap sekolah. “Target itu diluar dari target yang ditetapkan pusat yang mencapai 50 persen,” ungkapnya.

Evaluasi rutin akan dilakukan selama dua bulan. Beberapa aspek terkait kelengkapan di setiap sekolah menjadi acuannya.

Ketika ditemukan ada sekolah yang masih dinilai kurang atau bahkan terbukti melanggar prokes, maka izin PTM akan dicabut.

“Secara random akan dilakukan monitoring. Dalam rentan waktu PTM kalau ada yang lengah kami akan cabut izin PTM. Sampai pihak sekolah memperbaiki prokes dan sarana prasarana,” tegas Tri Aji.

Ia menambahkan, setiap orang tua wajib mengantar dan menjemput anak-anak seusai jam pembelajaran usai. Pihaknya akan meminta persetujuan terkait hal itu kepada wali murid.

“Kami juga mengimbau untuk awal masuk orang tua wajib menjemput. Karena ada surat pernyataan kesediaan dari orang tua,” kata dia. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.