Berjalan Seminggu, Pemkot Surabaya Lakukan Evaluasi PSBB

oleh -120 Dilihat
oleh
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Surabaya, Eddy Chrisjanto.

SURABAYA, PETISI.CO – Seminggu sudah PSBB di Surabaya Raya berjalan sejak tanggal 11 April 2020, khususnya di Kota Surabaya sendiri. Sehingga untuk memastikan keefektifan penerapan itu Pemkot Surabaya melakukan langkah evaluasi.

Dalam evaluasi tersebut setidaknya terdapat beberapa bidang yang sudah berjalan sesuai harapan, seperti bidang pendidikan baik itu di sekolah negeri atau swasta.

Selain itu, evaluasi juga dilakukan di bidang kegiatan sosial dan budaya, seperti pernikahan, khitanan, dan beberapa acara lainnya relatif nihil dan sudah sesuai aturan Perwali nomor 16 tahun 2020.

“Kemudian yang relatif berjalan juga aktivitas di taman, kita sudah sebulan setengah atau bahkan lebih melakukan penutupan di seluruh taman di Kota Surabaya. Sehingga sekarang sudah tidak ada lagi aktivitas di taman-taman,” ungkap Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Surabaya, Eddy Chrisjanto, Senin (4/5/2020).

Sedangkan evaluasi pada bidang keagamaan yang mengacu pada data hasil evaluasi Kementrian Agama (Kemenag) dari 2.504 masjid dan musholla yang berada di Surabaya. Sekitar 290 masjid atau musholla yang masih melaksanakan sholat taraweh dan 96 masjid yang menggelar sholat jumat.

Berkaca pada data tersebut pihaknya terus berupaya melakukan imbauan kepada masyarakat agar dapat mentaati segala peraturan yang sudah ditetapkan selama PSBB ini berjalan.

“Ini terus kita imbau supaya mereka bisa mentaati segala bentuk peraturan saat PSBB ini,” jelas Eddy.

Eddy menerangkan, pada bidang perkantoran dan perdagangan serta toko-toko yang tidak masuk pengecualian dalam Perwali, masih didapati pelanggaran, diantaranya beberapa warga masih memilih makan di warung serta ada juga yang melakukan sahur bersama. Padahal tidak sekali satgas melakukan sosialisasi terkait membungkus makanan yang dibeli dan dimakan di rumah masing-masing.

“Kawan-kawan dari Satpol PP melakukan tindakan tegas. Kami hentikan kegiatan sahurnya dengan mengimbau pengunjung untuk keluar, kemudian kursinya kita letakkan di atas meja. Karena yang boleh hanya take away,” jelasnya.

Lanjutnya, terkait toko-toko yang tidak sesuai dengan peraturan PSBB, Eddy memastikan akan memberikan peringatan secara tertulis dan lokasi itu langsung dilakukan penyemprotan disinfektan. Tak hanya itu, di sektor perdagangan lain, seperti pasar masih melanggar peraturan dengan tidak menerapkan psychal distancing. “Ada juga yang belum memakai masker,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Surabaya juga terjun langsung melakukan operasi di setiap perkantoran agar sesuai dengan peraturan PSBB yang berlaku. Berikutnya untuk transportasi dan mobilitas penduduk terpantau cukup mengalami pengurangan.

“Pagi itu memang sudah berkurang, kecuali pekerja yang kantornya masih buka. Tapi setelah jam 08.00-16.00 cenderung lebih sepi, lalu jam 16.00 sore cenderung ramai kembali, mungkin mendekati buka puasa ya. Namun mereka banyak yang belum memakai masker,” terangnya.

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya itu juga menegaskan, kunci keberhasilan dari berjalannya PSBB ini adalah kepatuhan masyarakat pada Perwali no 16 tahun 2020. Tetapi dalam implementasinya ternyata masih banyak dijumpai pelanggaran.

“Sampai hari ke 7 ini masih ada pelanggaran dalam PSBB ini dan menjadi bagian dari evaluasi kita agar masyarakat lebih patuh,” tegasnya.

Oleh karena itu, nantinya Satgas-satgas yang sudah berjalan sesuai peraturan, seperti Satgas yang bergerak di bidang pendidikan akan dialihkan ke Satgas yang lainnya yang masih terus dievaluasi, seperti Satgas di bidang ke agamaan dan lainnya. “Harapannya tentu PSBB ini bisa diterapkan dan dipatuhi bersama di berbagai bidang,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.