Bocil Pengamen di Surabaya ‘Kegep’ Bawa Brass Knuckle Diamankan Satpol PP

oleh -163 Dilihat
oleh
Satpol PP Surabaya amankan senjata milik pengamen cilik

SURABAYA, PETISI.CO – Unit Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya berhasil menangkap sekelompok pengamen cilik di dekat Exit Tol Banyu Urip pada Rabu (7/2/2024). Mereka diamankan saat hendak naik ke dalam mobil pikap menuju bundaran Tol Margomulyo.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Surabaya, Dwi Hargianto, menjelaskan bahwa petugas mereka melihat segerombolan anak di bawah umur turun dari truk trailer di sekitar lampu lalu lintas Exit Tol Banyu Urip. Setelah itu, mereka pindah ke dalam mobil pikap yang tidak jauh dari tempat turun mereka.

“Saat sedang melakukan patroli di sekitar lampu lalu lintas, saya bereaksi ketika melihat anak-anak kecil menumpang di atas truk trailer,” ungkap Dwi.

Karena khawatir akan keselamatan pengguna jalan, Dwi bersama anggotanya mendekati para pengamen cilik tersebut untuk memberikan peringatan. Namun, mereka berusaha melarikan diri saat melihat petugas. Meskipun begitu, tiga dari mereka berhasil ditangkap.

“Tiga anak tersebut adalah AF (12), HH (11), dan DA (11),” jelas Dwi.

Setelah ditangkap, ketiga anak tersebut mengaku hendak menjadi pengamen di sekitar lampu lalu lintas. Kemudian, Satpol PP Surabaya pun meminta informasi dari mereka tentang tempat berkumpulnya teman-teman mereka. Setelah mencari, mereka berhasil menangkap seorang lagi pengamen cilik, yaitu WA (16), di sekitar lampu lalu lintas Balongsari.

“Wa mengaku kabur karena takut dan dalam pengaruh minuman keras yang dipaksa oleh rekannya, yaitu AM,” ujarnya.

Mendengar hal ini, Satpol PP melakukan pengejaran terhadap AM dan berhasil menemukannya di dekat Exit Tol Simo. Saat diamankan, AM kedapatan membawa senjata tajam jenis brass knuckle dengan silet kecil di ujungnya.

Setelah berhasil mengamankan AF, HH, DA, WA, dan AM, mereka dibawa ke kantor Satpol PP Surabaya untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. Selain itu, Satpol PP juga mengingatkan kepada seluruh anggotanya untuk tetap waspada saat melihat anak-anak berkeliaran di jalan.

“Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam membantu kita melaporkan keberadaan pengamen cilik di jalanan,” tutup Dwi. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.