TRENGGALEK, PETISI.CO – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wabup Syah M Natanegara bersama jajaran Forkopimda bersilaturahmi ke sejumlah tokoh ulama di wilayah Kecamatan Durenan dalam rangka tradisi lebaran ketupat atau Kupatan, Sabtu (29/4/2023).
Salah satunya bersilaturahmi ke kediaman KH Fatah Muin di Ponpes Babul Ulum yang merupakan keturunan dari Kyai Abdul Masir atau Mbah Mesir.
Mbah Mesir merupakan tokoh yang mengenalkan tradisi Kupatan kepada masyarakat sekitar pada waktu itu.
Hingga kini, tradisi Kupatan menjadi sudah dikenal dan diikuti oleh warga masyarakat dan sekitarnya.
Adapun hidangan makanan dalam perayaan kupatan, diantaranya ada hidangan ketupat dan opor yang seolah menjadi santapan wajib saat tradisi Kupatan di Trenggalek. Siapa saja bisa bersilaturahmi sambil menikmati hidangan lezatnya ketupat.
Tradisi Kupatan telah menjadi daya tarik (magnet), tak hanya masyarakat dari Trenggalek saja bahkan masyarakat luar kota pun rela datang ke Trenggalek untuk bisa merayakan suka cita Kupatan sembari menikmati lezatnya hidangan makanan Ketupat khas Trenggalek.
Untuk itu, Bupati Nur Arifin berharap agar masyarakat dapatnya terus menjaga dan melestarikan tradisi kupatan dengan secara istiqomah.
Bupati Nur Arifin juga menyebut tradisi Kupatan di Trenggalek ini kedepan akan dimasukkan ke dalam kalender wisata.
“Nanti kita akan jadikan kalender wisata, tadi salah satu dzurriyah, salah satu keluarga pondok juga menyampaikan kelihatannya yang malam sebelum hari-H itu akan terus dilaksanakan tiap tahun,” ungkap Mas Ipin sapaan Bupati Trenggalek.
Diketahui, kirab tumpeng ketupat telah dilaksanakan pada malam hari sebelum tradisi Kupatan. Tumpeng berisi ketupat itu diarak dari lingkungan Ponpes Babul Ulum yang merupakan cikal bakal tradisi kupatan di wilayah tersebut, kemudian ketupat dibagi-bagikan kepada masyarakat. (par)
