Bupati Bondowoso Hadiri Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 di M’Goun UGGp Maroko

oleh -309 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso bersama Kepala Dinas Pariwisata Bondowoso saat menghadiri konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 di M’Goun UGGp Maroko

BONDOWOSO, PETISI.CO – Bupati Bondowoso, KH. Syalwa Arifin beserta kepala Disparbudpora beserta Tim Pemkab Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur berkenan menghadiri penyerahan sertifikat Ijen Geopark sebagai anggota baru Unesco Global Geopark.

Kehadiran Bupati Bondowoso turut mensukseskan gelaran Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 di M’Goun UGGp, Kekaisaran Maroko yang diselenggarakan pada tanggal 5 – 11 September 2023.

Acara itu merupakan rangkaian puncak dalam Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10, sebagai agenda penting UNESCO yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Konferensi ini juga menjadi platform untuk membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan pengelolaan geopark.

Keikutsertaannya dalam agenda di bawah payung UNESCO selain sebagai sarana promosi dan sosialisai UGGp di level internasional juga menjadi penilaian keaktifan setiap anggota UGGp terhadap agenda-agenda UNESCO, dimana setiap 4 tahun sekali setiap UGGp akan direvalidasi status keanggotaannya.

Hal ini juga bermanfaat terhadap penguatan jejaring dengan Pengelola Geopark-geopark dunia, para ahli, dan praktisi geopark dari berbagai negara, sebagai sarana untuk menunjukkan komitmen dalam peran aktif sebagai anggota baru UNESCO Global Geopark dalam agenda-agenda di bawah UNESCO.

Di samping itu untuk mendapat dan meningkatkan pengetahuan baru tentang praktik terbaik dalam pengelolaan geopark global, pengembangan pariwisata berkelanjutan, perlindungan lingkungan dan warisan budaya, serta pemanfaatan geopark untuk mendorong ekonomi masyarakat dikawasan geopark.

UNESCO Global Geopark (UGG) merupakan program dibawah UNESCO yang memiliki jaringan 195 anggota UGG yang tersebar di 48 negara. UNESCO Global Geopark adalah jaringan geopark yang diakui oleh UNESCO karena keunikan geologis, keanekaragaman hayati, warisan budaya, dan upaya konservasi alam yang dilakukan.

Geopark berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan berkelanjutan, serta menjadi tempat pariwisata yang menarik dengan konsep geowisata. UGG memperkuat tiga unsur warisan yaitu Geodiversity (keanekaragaman geologi), Biodiversity (keanekaragaman hayati), dan Culture diversity (keanekaragaman Budaya), serta berpilar pada Konservasi, Edukasi, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan didasarkan pada SDG’s.

Indonesia berkontribusi pada pengembangan UNESCO Global Geopark dengan memiliki 10 UGGp mulai tahun 2015-2023. Diawali penetapan Batur UGGp, Gunung Sewu UGGp, Rinjani Lombok UGGp, Ciletuh Palabuhan Ratu UGGp, Toba UGGp, Belitong UGGp, Ijen UGGp, Maros Pangkep UGGp, Raja Ampat UGGp, dan Merangin Jambi UGGp. Dua dari 10 UGGp di Indonesia ada di Prov Jawa Timur.

Pada tahun 2023 ada 4 anggota UGGp baru dari Indonesia yang akan ditetapkan oleh UNESCO, salah satunya adalah Ijen UNESCO Global Geopark (UGGp) dan sertifikat UGGp direncanakan akan diserahkan oleh UNESCO pada agenda Konferensi UGG ke 10 di Maroko.

Ijen Geopark berdasarkan penilaian dari assessor UNESCO saat kegiatan Assesment tahun 2022 mendapatkan nilai evaluasi tertinggi dengan skor 873 dari seluruh UGGp lainnya di Indonesia.

Pada kawasan Ijen Geopark, terdapat 21 situs geologi (geosite), 6 biosite dan 18 culturesite yang dikembangkan, mulai dari skala lokal hingga skala internasional yang terletak di 2 wilayah Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.

Untuk Wilayah Bondowoso terdiri dari 10 geosite (situs geologi) yaitu Kawah Ijen/Bluefire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Air Terjun Gentongan, Komplek Matar Air Panas Blawan, Lava Blawan, Dinding Kaldera Ijen Megasari, Taman Batu So’on Solor, Aliran Lava Plalangan (Geosite), 2 situs biologi (biosite) Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso (Biosite) serta 5 situs budaya yaitu Singo Ulung, Struktur Gua Butha Cermee, Struktur Gua Butha Sumbercanting, Sumberwringin, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Tari Petik Kopi.

Dengan menjadi anggota UGGp, diharapkan terwujudnya pelestarian warisan geologi (geoheritage), keanekaragaman hayati (Biodiversity) dan keragaman budaya (Cultural Diversity) untuk kesejahteraan masyarakat dan dapat berfungsi sebagai sarana promosi di kancah Internasional.

Dengan keberadaan Ijen akan lebih dikenal secara luas dan akan memberikan dampak bagi pengembangan kepariwisataan Kabupaten Bondowoso melalui peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara, peningkatan nilai konservasi dan edukasi melalui berbagai penelitian serta seutuhnya untuk kesejahteraan bagi masyarakat. (eko)

No More Posts Available.

No more pages to load.