Debat Ketiga, Pengamat: Penampilan Machfud-Mujiaman Elegan dan Kompak

oleh -107 Dilihat
oleh
Penampilan memukau paslon MAJU di debat terakhir pilkada Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Debat publik ke-3 (terakhir) Pilkada Surabaya di Dyandra Exhibition, Surabaya, Sabtu (5/12/2020) malam, pasangan calon (Paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) tampil elegan dan kompak.

Machfud-Mujiaman memakai setelah jas berwarna hitam. Keduanya didampingi sang istri yang memakai long dress hitam.

Tidak hanya itu sejak kedatangan hingga masuk ruangan debat sang istri terus mendampingi. Bahkan keduanya terlihat penuh kemesraan.

Dalam tahapan Pilwali ini, setiap pagelaran acara, paslon MAJU selalu tampil berbeda. Mulai tahapan deklarasi kampanye damai yang digelar KPU, Machfud-Mujiaman mengunakan kostum khas Cak Suroboyo.

Pada debat pertama, Machfud-Mujiaman berpakaian kemeja putih. Debat kedua memakai kemeja putih berbalut jaket casual. Dan di debat ketiga memakai setelan jas hitam.

Penampilan elegan paslon MAJU ini, mendapat apresiasi pengamat politik dari universitas Wijaya Kusuma, Umar Sholahudin. Penampilan keduanya yang variatif bagian dari gestur politik dan itu menunjukkan betapa mereka menghargai proses dan tahapan Pilwali yang sedang dijalani.

“Penampilan keduanya juga menunjukan keseriusannya untuk memimpin dengan segala kemampuan yang dimiliki,” ungkapnya.

Umar mengatakan setiap tampilan Machfud-Mujiaman memiliki makna dan pesan. Seperti memakai baju daerah khas Cak Suroboyo saat deklarasi damai yang digelar KPU, itu menunjukan kecintaannya pada Kota Surabaya menghargai dan melestarikan ciri khas dan karakter Kota Surabaya.

“Sedangkan untuk debat pertama dengan menggunakan kemeja putih memiliki makna keikhlasan dan kesucian dalam menjalankan amanah rakyat untuk lebih amanah dan lebih ikhlas,” paparnya.

Yang menarik pula pada debat kedua, Machfud-Mujiaman memakai kemeja putih berbalut jaket casual. Itu menunjukan bahwa Machfud-Mujiaman merangkul seluruh elemen yang di antaranya adalah kalangan milenial yang 20-30 persen pemilih Surabaya adalah pemilih milenial.

“Di debat terakhir malam ini, Machfud-Mujiaman tampil dengan setelan jas hitam, itu menunjukan kesan yang berwibawa dan keteladanan pada masyarakat,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.