Dharmasraya Sudah Lakukan Uji Swab Terhadap 2.789 Jiwa

oleh -90 Dilihat
oleh
dr Rahmadian S, Juru bicara Penanganan Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya.

DHARMASRAYA, PETISI.CO –  Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sudah melakukan uji sampel cairan hidung dan tenggorokan atau Swab, terhadap 2.789 warga di daerah itu, hingga Rabu (22/07/2020).

“Pada hari ini, hasil uji swab dari Laboratorium Biomedik Pusat Diagnostik dan Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, dikonfirmasi sebanyak 4 sampel yang inkonklusif kemarin, 3 diantaranya dinyatakan negatif dan 1 sampel masih dikonfirmasi inkonklusif,” kata juru bicara satuan gugus tugas setempat, dr Rahmadian, di Dharmasraya, Rabu (22/07/2020).

Untuk kegiatan uji Swab pada hari ini, lanjutnya, sudah dilaksanakan terhadap sebanyak 100 orang dengan rincian sebanyak 17 orang uji swab tahap dua dan tahap saru sebanyak 83 orang.

Dari hasil rangkaian uji swab tersebut, telah dilakukan penanganan dengan hasil sebanyak 33 orang terkonfirmasi Positif (+), 20 orang diantaranya sudah sembuh berdasarkan hasil konversi 2 kali hasil negatif (-).

“Sisanya sebanyak 13 orang pasien kasus konfirmasi, 8 orang dalam proses isolasi mandiri, 1 orang di gedung karantina SKB Pulau Punjung, 1 orang di rujuk ke Rumah Sakit Semen Padang Hospital Padang dan 3 orang di rawat di RSUD Sungai Dareh,” jelasnya.

Sementara untuk total jumlah warga yang sudah dilakukan Rapid Diagnostik Test (RDT) sampai hari ini, tercatat masih sebanyak 5.251 orang dengan menemukan hasil (+) / reaktif sebanyak 88 orang.

Pihaknya mengatakan, terkait rencana kegiatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Dharmasraya pada Kamis 23 Juli 2020, untuk Pemeriksaan Rapid Diagnostik Test (RDT) dan uji swab, waktu dan tempatnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan upaya tracing lanjutan.

“Jumlah dan lokasi pemeriksaan dapat berubah secara proporsional menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi besok harinya,” tutupnya.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organisation (WHO), mlalui laman resminya (who.int), menjelaskan persamaan yang dimiliki virus corona dan virus flu. WHO mengatakan bahwa virus corona dan virus flu sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan.

Setiap orang yang terserang virus ini menunjukkan gejala yang berbeda, mulai dari tak bergejala sama sekali hingga gejala yang parah.

Persamaan kedua yang dimiliki virus corona dengan virus flu adalah cara penyebarannya, yaitu dengan kontak langsung dan droplets. Untuk mencegah penyebaran virus-virus tersebut, maka penting untuk menjaga kebersihan dan etika (menutup mulut saat batuk menggunakan siku).(gus*)

No More Posts Available.

No more pages to load.