Dituduh Alamat Fiktif, CV. Makmur Jaya Ternyata Pindah Domisili

oleh -374 Dilihat
oleh
Surat keterangan domisili pindah alamat yang dikuatkan Kepala Desa setempat.

MALANG, PETISI.CO – CV. Makmur Jaya yang menjadi mitra kerja atau rekanan kontraktor di Pemerintah Kabupaten Malang. Yang selama ini dianggap beralamat fiktif ternyata tidak benar itu semua. CV. Makmur Jaya yang pada tahun 2019 lalu sebagai pemenang tender rehap Pendopo Kecamatan Turen telah berpindah domisili.

Hal ini seperti yang diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang, Anang Udayana saat diklarifikasi terkait alamat CV. Makmur Jaya melalui selulernya.

“Saya tidak perlu ke pelaksananya ya sudah jelas ya untuk alamatnya pada kontrak s/d saat melaksanakan memang masih di sana. Baru Desember akhir pindah saya kira tidak masalah khan…,” jelas Anang.

Sementara itu pelaksana lapangan CV. Makmur Jaya, Hery saat dikonfirmasi terkait domisili yang selama ini dianggap fiktif mengatakan, iya. Memang tahun 2019 lalu kita beralamat di Dusun Bulurejo, RT.03/RW.08, Pakis, Kabupaten Malang yang belaku sampai dengan Juli 2019, tetapi mulai Desember 2019 kita sudah pindah alamat di Dusun Kunci, RT.03/RW.03, Desa Kalisongo-Dau Kabupaten Malang.

Selain berpindah domisili, CV. Makmur Jaya juga ada peralihan direktur, dari Direktur yang lama Subin beralih ke direktur yang baru Agung Harjoko.

Untuk peralihan direktur juga perpindahan domisili ini saat ini masih dalam tahapan proses di LPJK (Lembanga Pengembangan Jasa Kontruksi),” kata Hery.

Sementara itu, terkait pembangunan atau renovasi pendopo Kecamatan Turen, Hery juga menjelaskan, sudah selesai dan tidak ada masalah, kalau terkait dengan empat buah tiang yang tengah memang tidak diganti atas permintaan masyarakat melalui pak camat. Karena menurut pak Camat 4 tiang tersebut memiliki nilai sejarah dan religi.

“Sehingga kalau ke empat tiang tersebut dibongkar dan diganti maka akan berdampak yang tidak baik sesuai kepercayaan dan keyakinan masyarakat Turen,” katanya.

Terpisah, Trisulawanto, Camat turen membenarkan hal tersebut, memang benar empat tiang yang di tengah itu tidak diganti. “Sebelum pengerjaan, pelaksananya sudah bilang ke saya. Untuk tiang yang tengah itu apa tidak sebaiknya dibongkar biar kelihatan los dan luas. Saya sampaikan ke pelaksananya mas, tidak usah dibongkar karena masyarakat minta supaya tidak otak atik tiang penyangga yang tengah sebab memiliki nilai sejarah dan nilai religi bagi masyarakat Turen,” ujarnya.

Dan masyarakat kuatir kalo ke empat tiang penyangga yang tengah itu sampai di bongkar akan menimbulkan dampak negatif. “Masyarakat takut kalau itu dibongkar balak musibah akan menimpah masyarakat Turen, itu benar dan tidaknya saya tidak tahu mas. Itu keyakinan dan kepercayaan masyarakat sini semua,” jelas mantan Camat Bantur ini.

Dilanjutkannya, kalau untuk tiang-tiang yang dipinggir semua diganti dengan beton sesuai spesifikasinya, karena kekuatan penyangga pendopo ini terletak di pinggir bukan yang di tengah. Kalau di tengah itu hanya hiasan supaya kelihatan bagus dan kokoh,” tandas Trisulawanto. (b86/clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.