BONDOWOSO, PETISI.CO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bondowoso menyambut baik hadirnya program ‘Jaga Desa’ yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso. Hal ini diakui oleh kepala DPMD Bondowoso, Haeriyah Yuliati, pada sejumlah wartawan, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya, program yang dibentuk sebagai bagian kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Kejari ini sangat bermanfaat bagi Pemerintahan Desa (Pemdes).
Utamanya, dalam memberikan edukasi kepada mereka untuk pengelolaan anggaran. Sehingga, Pemerintah Desa bisa lebih berhati-hati dalam melaksanakan anggaran sesuai aturan.
“Ini akan sangat bermanfaat sekali untuk memberikan edukasi kepada Kepala Desa, agar bisa lebih berhati-hati dalam dilaksanakan sesuai anggaran sesuai aturan,” katanya.
Terlebih, tegas Haeriyah, sebenarnya jika berbicara potensi pengelolaan DD/ADD yang tak sesuai regulasi pasti ada. Ini terjadi bisa karena tidak paham terhadap regulasi.
“Jadi untuk mengantisipasi itu, perlu pendampingan, atau pemberian edukasi pada mereka,” cetusnya.
Disinggung besaran DD/ADD di desa?. Haeriyah, menyebutkan, tiap desa bervariasi. Besarannya bisa mencapai Rp 1 hingga 1,5 miliar per desa.
Di tempat terpisah, Kepala Kejari Bondowoso, Puji Triasmoro, menjelaskan, program ‘Jaga Desa’ ini bertujuan agar DD dialokasikan sesuai peruntukannya, dan tidak ada penyimpangan.
“Sehingga desa itu terbangun. Terus untuk kesejahteraan masyarakat di desa. Termasuk untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ringkasnya. (tif)
